VIDEO: Wanita Ini Nyanyi di Atas Panggung dengan Pakaian Seksi, Lihat Bagian depannya Bikin Melongo

Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang wanita sedang menyanyi di sebuah acara viral di media sosial.

Facebook

TRIBUNSUMSEL.COM-Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang wanita sedang menyanyi di sebuah acara viral di media sosial.

Rekaman yan g dibagikan akun Facebook bernama Wulung Panjali, Senin (13/7/2017) ini menuai hujatan.

Pasalnya, wanita tersebut dinilai menggunakan busana yang tidak pantas.

Dalam rekaman video, wanita yang sedang bernyanyi tersebut mengenakan jilbab berwarna pink.

Kemudian busana yang ia kenakan kenakan dinilai begitu ketat.

Saking ketat, lekuk tubuhnya dari atas ke bawah begitu terlihat.

Apalagi bagian depannya, gak kebayang.

Sedangkan baju yang dikenakannya transparan, sehingga memperlihatkan tank top dan tali bra yang dikenakannya.

Dari video tersebut terlihat bra yang dikenakannya berwarna merah.

Foto Wulung Panjali.

Meskipun demikian, ia sepertinya sangat nyaman dengan busana yang dikenakannya itu.

Ia bernyanyi di hadapan segelintir tamu undangan.

Mungkin saat dia bernyanyi tamu undangan belum semua datang.

Dihadapannya ada juga sejumlah anak kecil yang melihat penampilannya.

Ia juga berlenggak-lenggok dan maju mundur menghibur tamu undangan dengan suara merdunya.

Tidak diketahui secara pasti apakah wanita tersebut adalah biduan atau tamu undangan.

Namun, tentu saja penampilannya mengundang berbagai komentar negatif dari netizen.

Berikut komentar netizen:

Baitie Jannatie Masya Allah ni ibu" pkiran-x kmn sih? Kok bisa dy brpkaian sprti tu . Dah z jgn d pk jilbab-x

Wqn DirectioNc manusia akhir zaman

Indri Aries Model hijab masa kini...hehe

Virasni Galilo Buka sj jilbabx..tdk pantas..sama sj meremehkan hijab.

Agos Ndeso BUKAN JILBABNYA YANG HARUS DI ATUR. BAJUNYA YANG HARUS DI ATUR. Jilbabnya dah bener. Tinggal bajunya

Novita Anggraini Novita Anggraini Kecuali dalam nya pakai manset baju mngkin agak mendingan lh,,,,,la itu,,,mn tengtop nya kyak gtu,,,,hahaha lucu,,

Papae Riki Karawang Udh knp klian repot. Ntar mlh nmbah dosa buat kalian mempersoalkan pribadi orang lain. Jokowi aja tidak ngelarang.

Rhea Reshinta Rengganis Dandan kok kayak es cendol , bendol dimana mana

Tonton videonya di bawah ini.

Fenomena Jilboobs di Palembang, Pakai Jilbab kok Seksi

Sejumlah remaja mengenakan pakaian jilbab gaul atau diistilahkan jilboobs. Di Palembang fenomena ini juga digandrungi para remaja dengan alasan ikut tren fesyen
Sejumlah remaja mengenakan pakaian jilbab gaul atau diistilahkan jilboobs. Di Palembang fenomena ini juga digandrungi para remaja dengan alasan ikut tren fesyen (TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO)

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Istilah jilboobs akhir-akhir ini jadi perbincangan hangat. Entah dari mana istilah atau siapa yang memperkenalkan, yang jelas penganut jilboobs makin hari makin bertambah, dengan dalih tren fesyen hingga selera berpakaian.

Jilboobs tengah mewabah di kalangan remaja termasuk di Palembang. Pro dan kontra pun mencuat karena jilboobsber memiliki ciri berpakaian tertutup tapi menampakkan lekuk tubuh dari penggunanya.

Dari pantauan Tribun Sumsel di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat umum, terlihat banyak dijumpai pengguna "Jilboobs" baik di mal maupun di kampus dan tempat umum lainnya.

Seperti yang diungkapkan Permata. Wanita yang telah telah lama berhijab ini mengaku dirinya juga mengikuti tren "Jilboobs" yang saat ini sedang menjadi tren.

"Kalau bagi saya penggunaan hijab seperti itu biasa-biasa saja, semua tergantung dari pribadi masing-masing dalam hal menyikapinya. Jangan lihat dari cara pakainya, tetapi niatnya," ujarnya saat dibincangi Tribun.

Ia mengatakan, memang dirinya senang menggunakan pakaian yang sedikit ketat dibalut dengan hijab pendek agar terlihat lebih modis. Karena, tren yang ada saat ini tidak hanya dikenakan dirinya sendiri tetapi juga banyak remaja putri yang mengenakan hijab namun dengan tren saat ini.

"Perkembangan fashion memang harus terus diikuti, apalagi sekarang banyak sekali wanita berhijab pun dapat terus tampil stylish. Hijab tetap dipakai, tetapi modis jangan ketinggalan," jelasnya.

Diah, "penganut" jilboobs lainnya mengaku dirinya baru belajar menggunakan hijab, setahun terakhir. Karena masih peralihan, Diah mengaku soal pakaian, akhirnya juga terpaksa model transisi.

"Sayang baju lama tidak terpakai. Jadi ya memang masih model ketat. Baju lengan pendek saya pakai manset," katanya yang berstatus mahasiswi perguruan swasta di Palembang.

Tampil Modis dengan Hijab Tanpa Disebut 

Fenomena jilboobs yang menjadi tren fashion di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tak luput menjadi perhatian para desainer dan perancang busana. Meski banyak yang mengatakan jilboobs bukanlah pakaian busana syari, tetapi gaya berpakaian ini malah kerap dilirik perempuan-perempuan berhijab.

“Jilboobs itu sebenarnya sebutan untuk pakaian seksi, namun menggunakan kerudung. Di Samarinda, rata-rata perempuan menggunakan pakaian hijab dengan tren fashion. Misalnya, ada bahan kaus, dengan gesper atau dengan vintage, tetap terlihat seksi kan,” kata Marie, salah satu perancang busana di Samarinda.

Menurut Merie, sebenarnya menutup aurat disarankan dengan mengenakan pakaian longgar. Tujuannya agar lekuk tubuh tidak terlihat dan tidak mengundang nafsu syahwat laki-laki. Namun, kata dia, bukan fashion namanya jika tidak menampilkan ragam busana modern. Oleh karena itu, para perempuan yang sejatinya penggila fashion akan tergiur untuk menggunakan ragam pakaian masa kini, termasuk jilboobs.

"Meski jilboobs itu sebutan untuk pengguna hijab bertubuh gempal, namun lekukan yang terlihat dari tubuh perempuan langsing berhijab juga sudah bisa disebut jilboobs. Jadi bukan salah mata memandang, tetapi ragam busana kian modernlah yang tidak bisa dilepaskan,” kata Marie.

Untuk itu, Marie berpesan, jika perempuan tidak ingin disebut pengguna jilboobs, dia menyarankan agar menggunakan pakaian yang longgar. Meski menggunakan celana jins, kata Marie, tetapi usahakan bagian atas menutup leher hingga ke bagian paha.

“Secara harfiah, jilbab itu tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Pakemnya berbusana muslim syari dengan tampilan yang tidak kampungan juga banyak kok. Bisa main di warna-warna baju. Bisa juga menggunakan pakaian yang modern, tapi tidak ketat dan menggunakan pakaian dalam atau manset,” ujar dia.

Lehlie Safitri, salah satu mahasiswi penyuka fashion hijab, juga mengatakan hal yang sama. “Namanya fashion ya, jilbab tetap harus trend center dan jangan kampungan. Saya sudah bersuami, wajar toh kalau mau dandan dan menggunakan busana yang beragam,” ujar dia.

Lehlie mengaku kerap hanya menggunakan kupluk dan ciput ninja untuk menutup aurat bagian kepala. Sedangkan bagian dada hingga kaki, dia hanya menggunakan kaus tebal dan jins.

“Saya suka jalan-jalan, apalagi kalau tengah travelling, saya pakai ninja dan kupluk. Leher saya kasih syal dan kausan, ya udah jalan. Masak iya itu dibilang jilboobs juga,” candanya.

Lehlie menegaskan, sebagai perempuan, dia juga malu jika pengguna jilbab lain disebut jilboobs. Sebab, tidak semua perempuan bisa bergaya dengan penampilan. Bahkan, lanjut dia, dalam keadaan terdesak, misalnya perempuan bisa menggunakan pakaian apa saja.

“Janganlah disebut jilboobs. Perempuan itu kadang mau tampil ala kadarnya dan terburu-buru. Tidak sempat lagi mau berpikir pakai baju apa, yang penting urusan kelar. Tapi ya itulah, fashion kadang tidak cocok di badan. Semoga dengan adanya fenomena jilboobs, kita bisa sadar dan beralih menggunakan busana syari,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved