Apa Karena Telah Hamil, Hingga Ibu ini Tega Aniaya Anak Angkatnya Hingga Masuk Rumah Sakit
Dari pantauan Tribunsumsel.com wanita yang sedang dalam keadaan hamil besar ini pun menjawab satu per satu ketika penyidik memeriksanya.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL. COM. PALEMBANG - Seorang ibu yang diduga sebagai pelaku pengianayaan anaknya AY (4) yakni Yusnaini kini sedang dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik unit PPA Polresta Palembang.
Dari pantauan Tribunsumsel.com wanita yang sedang dalam keadaan hamil besar ini pun menjawab satu per satu ketika penyidik memeriksanya.
Sembari menangis, wanita yang memakai cardigan merah ini pun tidak mengakui atas penganiayaan tersebut.
Dirinya mengaku tidak mengetahui kalau anaknya tersebut sakit karena sebelum ia meninggalkan anaknya di rumah sendirian untuk berkeliling kampung menagih utangan kredit dalam keadaan sehat.
"Saat saya lagi keliling kampung untuk tagihan saya ditelpon tetangga saya pak, katanya anak saya sakit dan ada di rumah sakit AK Gani, " ungkap dia, Selasa (11/7/2017).
Lalu, ketika ditanya penyidik terkait penyebab anaknya sakit dirinya pun hanya bisa terdiam saja.
"Saya tidak tahu kalau dia sakit pak, " tegasnya.
Dirinya pun mengaku kalau korban yakni AY pun bukan anak kandungnya melainkan anak angkat.
"Dia anak angkat saya pak," ujarnya sembari mengusap air mata.
Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan saat ini pihaknya telah menetapkan ibu korban sebagai tersangka.
"Setelah kita melakukan pemeriksaan dan penyelidikan akhirnya ibu korban mengakui diujung pemeriksaan sehingga kita tetapkan saat ini dirinya sebagai tersangka, " ujarnya, Selasa (11/7/2017).
Untuk suami korban, lanjut dia hanya sebagai saksi. Namun mengingat kondisi tersangka yang dalam keadaan hamil besar pihaknya pun tidak melakukan penahanan.
" Karena mengingat kondisi si ibu sedang hamil tua, ada jabang bayi tidak kita lalukan penahanan agar biar bersangkutan bisa menjalankan persalinan dengan lancar terlebih dahulu, " ungkap dia.
Masih kata Yon, suami korban pun selaku penjamin ini yang akan menjamin tersangka untuk wajib lapor.
"Setelah melahirkan kita akan lihat apakah nantinya akan ditahan atau tidak, " ungkapnya.
Yon mengatakan pihaknya pun saat ini sudah mengamankan sejumlah barang bukti yakni berupa gayung yang digunakan tersangka untuk memukul.
"Pengakuan tersangka kalau sedang emosi dirinya melakukan penyiksaan tersebut, " ungkap dia.
Sementara itu, untuk keadaan korban saat ini sudah mulai membaik dan sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
Diberitakan sebelumnya, warga jalan kadir TKR lorong tambi rasid RT 38 RW 07 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus dihebohkan atas ulah kedua orang tua A (5) yang meninggalkan sang anak dalam keadaan sakit.
Tak hanya itu, warga pun dikejutkan ketika sang anak hendak dibawa kerumah sakit ditemukan disekujur badan A penuh luka lebam.
Diduga perbuatan keji tersebut dilakukan oleh kedua orang tua A yakni Mulyadi dan istrinya Yusnaini yang meninggalkan anaknya begitu saja dirumah tanpa ada orang.
Akibatnya, warga dan ketua RT 38 yakni Aminudin pun melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polresta Palembang, Senin (10/7).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika ketua RT mendapatkan kabar dari seorang warga bahwa si A dalam keadaan sakit dan kejang-kejang, Minggu malam (9/7).
Lalu, mendengar kabar bahwa warganya sedang sakit dirinya pun yang ketika sedang dalam perjalanan hendak pergi berputar arah.
"Saya ditelpon salah satu warga saya pak, kalau warga kami ada yang sakit kejang-kejang lalu saya langsung saja kesini, " ungkap dia.
Ketika sampai disana warga pun ramai mendobrak paksa pintu rumah dan di dalam rumah tersebut tak ada orang tua A. Lalu warga pun berinisiatif memberikan obat penurun panas.
"Langsung salah satu warga beri obat penurun panas, tapi keadaan korban malah tidak ada peningkatan., " ungkap dia.
Kemudian, dirinya dan warga pun beramai-ramai membawa A kerumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Akan tetapi karena tidak ada orang tuanya rumah sakit pun menolak dan dari situlah terlihat banyak luka lebam di tubuh A.
"Karena tidak ada pihak keluarga jadi tidak bisa pak. kami terkejut saat diperiksa tubuhnya penuh luka lebam seperti di kaki kanan dan kiri, bagian punggung dan memar dikepala, " katanya.
"Kami semua terkejut pak dan kasihan dengan anak ini, jadi kami laporkan ini ke polisi, "ungkap dia.
Ditambahkan, tetangga korban, Diah mengaku dirinya mendengarkan tangisan A. Lalu dirinya tak bisa melihat karena rumah dalam keadaan terkunci.
"Saya dengar suaranya menangis pak, lalu kami telepon pak RT, " ujarnya.
Setelah dicek ternyata si A pun tengah kejang-kejang dirumah sendirian dan dalam kondisi sakit.
"Kasihan kami lihatnya pak, dia menangis kesakitan. Kedua orang tuanya sedang berkeliling mengkreditkan barang, " ungkap dia.
Ia mengatakan diduga kuat kedua orang tua A lah yang tega menyiksa si A hingga banyak lula lebam ditubuhnya.
"Ketika kami tanya kepada A dia hanya diam saja pak, " ungkap dia.