Posting Hal ini Tentang Polisi, Ustaz Derry Sulaiman Mantan Gitaris Band Metal Diserbu Netizen
Kejadian pukul 19.30 WIB usai sholat isya berjamaah di mesjid Falatehan di samping lapangan Bhayangkara Mabes Polri. Saat itu terjadi penusukan
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Penyerangan terhadap anggota Polri kembali terjadi.
Sebelumnya satu orang anggota polisi dari kesatuan Yanma Polda Sumut, yang sedang bertugas di pos II penjagaan keluar Mapolda Sumut, Aiptu M Sigalinging, tewas digorok dua pelaku, sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (25/6/2017).
Seorang pelaku Ardial Ramadhana tewas ditembak polisi.

Terbaru, penyerangan terhadap anggota Brimob oleh orang tidak dikenal kembali terjadi, Jumat (30/6/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Falatehan, Jalan Sunan Kali Jaga, Jakarta Selatan.
Melansir dari Tribunnews.com, diketahui, lokasi ini persis berada di dekat Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Kejadian penyerangan ini pun dibenarkan oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto.
Kepala Biro Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto, membeberkan kronologi penusukan terhadap anggota Brimob di Masjid Falatehan.
"Kejadian pukul 19.30 WIB usai sholat isya berjamaah di mesjid Falatehan di samping lapangan Bhayangkara Mabes Polri. Saat itu terjadi penusukan terhada AKP Dede dan Briptu Saiful Bahri dari kesatuan Sat Brimob Mabes Polri. Keduanya terkena tusukan di bagian leher dan muka," ucap Rikwanto di lokasi kejadian.
Kejadian tersebut bermula saat salat Isya bejamaah ada tiga baris yang terdiri dari anggota Brimob dan masyarakat umum.
Diketahui salat berjalan lancar hingga selesai.
Pada saat salat selesai dan para jamaah bersalam-salaman, pelaku yang berada di posisi syaf 3 belakang sebelah kanan ikut bersalaman juga.
Namun, saat sudah dekat anggota Brimob, pelaku langsung mengeluarkan sangkur dan secara acak menyerang.
Dua anggota Brimob pun terluka di bagian muka dan leher.
"Saat ini anggota terluka sudah dilakukan perawatan di RSPP. Setelah melukai korban, pmelarikan diri ke arah Blok M square. Namun berkat kesigapan anggota Brimob yang lain yang tidak jauh dari mesjid, pelaku lalu dikejar," terang Rikwanto.
Bukannya menyerah, pelaku malah berbalik mengancam akan menyerang dengan sangkur.
Akhirnya dilakukan penembakan dan pelaku tewas di tempat.
Setelah olah TKP selesai, jenazah pelaku langsung di bawa ke RS Kramatjati, mengenai motif dan identitas pelaku masih didalami.

Masih tentang polisi.
Namun kali ini bukan kasus penyerangan.
Melainkan postingan dari mantan gitaris grup band metal Betrayer.
Ya, Ustaz Derry Sulaiman.
Derry memutuskan untuk berhijrah dan kini menjadi seorang pendakwah.
Ia cukup aktif di media sosial facebook.
Unggahannya tentang polisi membuat pengguna facebook berdebat.
MasyaAllah... cb perhatikan kostum beliau... kereen yaah... hehe
Program pesantren kilat 3 hari " Polisi santri " alhmdllh telah merubah suasana markaz besar polri di jkt & markaz " kepolisian dibanyak daerah... ternyata setelah di training intensif selama 72 jam di dalam masjid dgn dibimbing ulama " dakwah yg berpengalaman, banyak potensi kesholehan polisi bermunculan, ada yg ahli membaca alqur'an ( qori ) ada yg bs khutbah jum'at & mengimami sholat... yg jelas mrk semua jd punya fikir dakwah...
Yg luar biasa lagi bila kita berjumpa dgn mrk tak lagi hanya hormat & katakan "Siap" namun telah berganti " assalamu'alaikum " Allah u akbar...
Smg Allah curahkan hidayah buat semua polisi... aamiiiin
#DSAS
#polisisholeh
Demikian keterangan foto yang ditulis Ustaz Derry Sulaiman.
Keterangan itu untuk menjelaskan sosok polisi yang berdakwah menggunakan seragam gamis berwarna coklat lengkap dengan atribut kepolisan.
Dari foto tersebut tampak pria berseragam coklat itu memegang tongkat dan selembar kertas.
Di kepalanya juga menggunakan sorban.

Meski maksud Ustaz Derry Ustaz Derry Sulaiman baik.
Ia ingin menunjukkan bahwa di balik seragam kepolisian tersebut ternyata banyak anggota Polri yang religius.
Hanya saja pengguna facebook banyak tidak sependapat dengan postingan tersebut.
Seperti akun Aulia Nissa Tanpa mengurangi rasa hormat,maaf Malah jd bahan olokan menurut saya.. polisi Arab pun ttp berpakaian rapi layaknya petugas.. malah terlihat lbh gagah tnp baju jubah
Haitan Rachman Ketika bekerja atau berdinas, tetap perlu mengikuti aturan yang berlaku di kepolisian dengan baik.
Dan kalau ketika berkhutbah, misalkan di waktu jumat, bisa menggunakan pakaian yang sesuai saja.
Dan simbol atau tanda khusus aparat, tetap cocoknya di pakaian yang sudah sesuai aturannya.
Meita Glen Seragam dinas kepolisian dan atributnya sudah baku ada ketentuan penggunaannya yang sudah diatur. Bukankah polisi bekerja bukan hanya utk muslim sj tp seluruh rakyat bhineka... Apakah kalau tidak gamish tidak sholeh?
Usman R. Efendi Perlukah atribut kepolisian dipakai digamis? apa ga terkesan sombong ya?
Айша Захра Tolong Derry Sulaiman dihapus pict saudara kita tab... Demi melindungi dan menjaga nama baiknya... semua pakaian kedinasan ada legal standingnya atau perkap nya...jadi t untuk melindungi beliau tolong dihapus saja...sebagaimana nasehat orangtua kita umat muslim adalah umat yg paling taat terhadap hukum apapun yg berlaku di lingkunganny
Adapula netizen yang turut kagum dengan penggunaan gamis tersebut.
Nur Roy Memang kita semua sama tak akan Beda didepan Allah SWT, ttp kita lht niat saudara kita Itu, jgn artikan jubah atau seragam tapi kemauan n niat beliau, belum tentu kita bisa Seperti beliau, kita cukup mengucap shubhannalloh
Ibnu Thamirin Abdullooh Saya sangat setuju banget kalau seragam polisi khusus hari jumat kaya begitu. Mantaaaap biiiinnnngggggiiiiiittttttt
Haifa Rabbani Subhanallah. Allah berkuasa manusia tidak kuasa. Dunia sementara akhirat selamanya.