Ini Dia Alasan Mengapa Umat Islam Harus Mengelilingi Kabah

Mengapa muslim mengelilingi Kabah. Apa pentingnya Kabah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?

Eberita.org
DR Zakir Naik 

TRIBUNSUMSEL.COM- Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah.

Adakah alasan ilmiah dan logisnya?

“Aku ingin mengetahui tentang Kabah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Kabah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?," tanya pria itu

Dr Zakir Naik yang merupakan seorang ulama India, penulis dan dai, ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia menjawab pertanyaan pria tersebut.

Mengapa muslim mengelilingi Kabah. Apa pentingnya Kabah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?

Banyak non muslim beranggapan bahwa umat Islam menyembah Kabah.

"Saya akan memberikan jawaban saya dan nanti saya akan memberikan jawaban secara ilmiah. Saya akan satukan bersama. Menjawabmu dan menjawab non muslim lainnya atas kesalahpahaman ini," ujar Zakir memulai jawabannya

Kabah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:

وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Kabah” (QS. Al Baqarah: 144)

Dalam bahasa Arab, kiblat.

Jadi Kabah hanya sebagai arah.

Sebagai contoh, misalnya sekarang kita salat, beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti?

:Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah yaitu Kabah. Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Kabah," jelasnya

Ia mencontohkan pula, peta geografi dunia yang dibuat oleh seorang muslim bernama Al Idrisi pada tahun 1154 menggambar kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Kabah berada di tengah-tengah gambar peta tersebut.

Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Kabah masih tetap berada di tengah-tengah.

"Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Kabah dan Kabah adalah kiblat," terang Dr Zakir Naik

Ketika pergi umrah, ketika pergi haji, kita melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah.

Kita berjalan mengelilingi kabah.

Kenapa kami berjalan mengelilingi Kabah? Pada dasarnya adalah karena Nabi Muhammad SAW melakukan itu.

Kamu bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Alquran dan hadis.

"Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah," lanjutnya

Kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah.

Jika kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Dan pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah,

“Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.”

Jadi tidak ada muslim yang menyembah Kabah. Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang melantunkan azan di atas Kabah

Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya.

Jadi Kabah adalah kiblat, hanya arah. Bukan disembah. (Eberita.org)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved