Sama-sama Buruh Angkut Tapi Berlagak Seperti Bos, Ada yang Sakit Hati, Romi Langsung Dibacok

Pembacokan terhadap Romi, dilakukan Musani setelah dirinya kesal karena temannya tersebut menghinanya di depan orang ramai.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM/ M Ardiansyah
Tersangka pembacokan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kesabaran manusia memang ada batasnya, seperti kesabaran Musani (26) terhadap teman satu kerjanya Romi.

Warga Jalan Ajariah Lorong Keemasan Kecamatan SU I Palembang yang sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut kelapa ke tongkang di Pasar 16 Ilir Palembang ini tak dapat lagi menahan sabar.

Hingga akhirnya, bujangan ini membacok Romi yang tidak lain teman satu kerjanya tersebut.

"Dia itu setiap hari selalu seenaknya sama aku. Kadang dia memukul kepala aku dan kadang menendang aku serta seenaknya memerintah mengangkut kelapa. Padahal, sama-sama kerja tetapi dia selalu seenaknya sama aku," ujarnya saat diamankan di Polsek IT I Palembang, Sabtu (3/6/2017).

Pembacokan terhadap Romi, dilakukan Musani setelah dirinya kesal karena temannya tersebut menghinanya di depan orang ramai.

Selain menghina, ia juga mencekik dan mencolok mata Musani.

Dari itulah, Musani kehilangan kesabaran terhadap temannya.

Tanpa banyak bicara lagi, ia mengambil parang yang biasa digunakan untuk membersihkan kelapa sebelum dimasukan ke dalam tongkang.

Dengan menggunakan parang itulah, ia membacok beberapa kali ke arah Romi sebelum dipisahkan bos mereka.

"Setelah aku membacok dia, parang yang digunakan untuk membacok Romi dirampas bos lalu dibuang bos ke sungai. Kata bos, kalau tidak dibuang nanti Romi membalas membacok aku," ungkapnya.

Setelah membacok, ia tidak kabur karena sudah diamankan sang bos.

Sedangkan korban Romi langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas luka bacokan di bagian kepalanya.

Kapolsek IT I Palembang Kompol Rivanda melalui Kanit Reskrim Ipda Alkap menuturkan, tersangka diamankan setelah melakukan pembacokan terhadap rekan satu kerjanya.

Pembacokan ini, dilatar belakangi tersangka yang selalu dihina dan dianiaya korban.

Dari itulah, tersangka merasa kesal hingga melakukan pembacokan terhadap korban.

"Karena lokasi kejadiannya berada di perairan, sehingga tersangka kami limpahkan kepada Sat Polair Polresta Palembang. Untuk barang bukti parang yang digunakan untuk membacok korban, sudah dibuang ke sungai," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved