Semua Menghujat Pria Muda Berjas Karena Naik Kereta Ekonomi, Kejadian Sebenarnya Buat Semua Malu

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas. Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana.

FACEBOOK
ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM-Berperangka Baik atau sering kita sebut dengan istilah Khusnozhon adalah suatu kajian aqida akhlak Islam yang selalu dianjurkan.

Bahkan diwajibkan kepada kita sebagai seorang muslim sebagaimana firman Allah : 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.”  [Q.S Al-Hujurat: 12]

Berperasangka baik bertitik berat pada hati dan pikiran kita, memerlukan kesabaran dan keimanan yang baik.

Berikut ini adalah cerita untuk kita semua untuk berprasangka baik sebelum menilai seseorang.

Kisah yang dibagikan akun Facebook Ismawati, Selasa (30/5/2017) sungguh sangat menyentuh.

Berikut kisahnya.

Dalam suatu kereta ekonomi non-AC yg lumayan panas.

Seorang eksekutif muda, dengan jas elegan berdiri di disana.

Sesak-sakan dengan penumpang lain.

Sesaat kemudian, ia membuka tablet Androidnya.

Lebih besar tentu dibanding smartphone umumnya.

Ia memang sedang ada chat penting dengan para donatur.

Chat tentang dana untuk membantu para korban kebanjiran.

Semua penumpang menoleh padanya atau meliriknya. Apa batin mereka?

Seorang wanita tua membatin, 'Orang muda sekarang, kaya sedikit langsung pamer. "Naik Ekonomi, pamer2an.'

Seorang ibu membatin, 'Mudah-mudahan suami saya ga senorak dia. Norak di kelas Ekonomi bukan hal terpuji.'

Seorang gadis ABG membatin, 'Keren sih keren, tapi ga banget deh sama gayanya. Kenapa ga naik AC kalau mau pamer begituan?'

Seorang pengusaha membatin, 'Sepertinya dia baru kenal 'kaya'. Atau dapat warisan'

'Andai dia merasakan jerih pahit kehidupan; barang tentu tidak akan pamer barang itu di kelas Ekonomi'

'Kenapa ga naik AC sih?'

Seorang pemuka agama melirik, 'Andai dia belajar ilmu agama, tentu tidak sesombong itu, pamer!'

Seorang pelajar SMA membatin, 'Gue tau lo kaya. Tapi plis deh, lo ga perlu pamer gitu kalle' ke gua'

'Gua tuh ga butuh style elo. Kalo lo emang pengen diakuin, lo bisa out dari sini, terus naik kereta AC.. ill feel gue.'

Seorang tunawisma membatin, 'Orang ini terlalu sombong, ingin pamer di depan rakyat kecil.'

Si eksekutif menyimpan kembali tabletnya di tas.

Ia membatin, Alhamdulillah, akhirnya para donatur bersedia membantu.

Alhamdulillah, ini kabar baik sekali.

Lalu, ia sempatkan melihat kantong bajunya. Ada secarik tiket kereta ekonomi.

Ia membatin 'Tadi sempat tukar karcis dengan seorang nenek tua yang mau naik kereta sesak ini.

'Tidak tega saya. Biarlah dia yang naik kereta AC itu. Mudah-mudahan manfaat'

Sahabat..

Begitu berbahaya nya penghakiman. Sebuah kebaikan, tindakan kasih, bisa berubah total menjadi kejahatan hanya karna persepsi kita.

Jaga persepsi kita, semua tak perlu kita nilai seperti penampakannya

Selalu khusnudhon billah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved