Erick dan Miftahul jadi bujang gadis FITK

Raut wajah bahagia nampak dari wajah Erick Patria dan Miftahul Jannah. Keduanya terlihat terlalu tersenyum ketika dihampiri rekan sejawatnya.‎ Itu ter

zoom-inlihat foto Erick dan Miftahul jadi bujang gadis FITK
TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
‎Erick Patria dan Miftahul Jannah pemenang bujang gadis kampus FITK

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Tegu Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Raut wajah bahagia nampak dari wajah Erick Patria dan Miftahul Jannah. Keduanya terlihat terlalu tersenyum ketika dihampiri rekan sejawatnya.‎ Itu terjadi, setelah menempuh perjuangan yang cukup berat dengan mengalahkan 50 peserta yang ikut ajang ini. Keduanya akhirnya berhasil terpilih menjadi bujang dan gadis Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Erick ketika dibincangi Tribunsumsel sangat meluapkan kegembiraannya. Ia mengaku sangat senang, karena memang dari awal ia memenangkan ajang bujang gadis FITK ini.

"Alasannya simpel saja sih, saya ingin menggali lebi lagi potensi diri, menambah wawasan, dan teman," ujar mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris ini.

Disinggung mengenai program kegiatannya setelah terpilih menjadi bujang gadis FITK. Erick mengaku, ingin menyediakan wadah bagi mahasiswa baru untuk menunjukkan potensi, minat, serta bakat yang dimiliki setiap mahasiswa, khususnya mahasiswa baru agar termotivasi untuk berprestasi di semua ajang.

"Jadi harus ditumbuhkan dulu minatnya, dan berprestasi harus," tegasnya.

Sementara menurut Mifta sapaan dari Miftahul Jannah mengaku, tak menyangka bakal memenangkan ajang yang cukup besar di kampusnya ini.

"Ini pengalaman baru saya ya, saya tidak bisa membayangkannya," ungkapnya.

Sebelum mengikuti ajang ini, Mifta mengaku memang sudah melakukan persiapan baik mental, mupun fisik. Pasalnya ia mengaku sempat maju mundur untuk ikut ajang ini, karena bersaing dengan para peserta yang memiliki potensi yang besar.

"Sempet maju mundur juga ya. Tapi alhamdulilah menang. Sulit juga harus bagi waktu dalam lomba ini, kuliah, dan mmebuat tugas. Jadi harus benar-benar bisa menyiasati waktunya," tegasnya.

Mifta mengatakan, karena ia kuliah di bidang pendidikan dan calon guru, maka kedepan ia akan mencoba mengutamakan bidang pendidikan dalam programnya serta diiringi dan mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang kebudayaan dan kesenian.

"Kami disini mencoba sebagai wadah penyalurnya. Bisa kami menyalurkan lomba, atau kami yang menyalurkan lomba," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved