Kenapa Bendera Putih Jadi Simbol Menyerah di Seluruh Dunia? Begini Jawabannya

Pernah nonton Tom and Jerry? Pasti kita melihat adegan ketika Tom menyerah berkelahi dengan Jerry, ia akan mengeluarkan bendera putih.

busines insider
Mengapa bendera putih disebut sebagai simbol menyerah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pernah nonton Tom and Jerry?

Pasti kita melihat adegan ketika Tom menyerah berkelahi dengan Jerry, ia akan mengeluarkan bendera putih.

Nah, tahukah traveler mengapa bendera putih digunakan sebagai simbol menyerah di seluruh dunia?

Dilansir dari Business Insider, Tim Marshall, penulis “Worth Dying For: The Power and Politics of Flags” menjelaskan, mengapa bendera putih digunakan sebagai simbol menyerah di seluruh dunia.

Bendera putih pertama kali digunakan sebagai tanda menyerah oleh Ratu Elizabeth II, seorang sejarawan Romawi kuno.

Di kapal Carthaginian, ia menuliskan “bulu putih dan ranting zaitun” sebagai tanda kekalahan dalam Perang Punis Kedua.

Sementara tiga sampai empat ribu tahun yang lalu, bendera putih digunakan orang China sebagai simbol berkabung.

Lalu simbol itu berubah menjadi tanda penyerahan diri.

“Seperti kanvas putih kosong yang tidak memproyeksikan kegelapan atau warna dasi sisi tertentu. Itulah arti warna putih.”

Semua orang bisa memiliki bendera putih ini.

Cukup ambil kain putih dan ikat pada sebuah tongkat.

Sehingga kebiasaan ini langsung menyebar ke kehidupan kita.

Tidak heran bendera putih ada di mana-mana karena sangat mudah dikenali.

“Contoh, ketika petinju terlalu banyak terkena tinju lawan, mereka langsung melepar handuk putih. Itu tanda menyerah.”

Contoh lain, tahun 1550-an, sejarawan Portugis Gaspar Correia menulis, Zamorin of Calicut, seorang pangeran India, membuat juru perdamaian sambil membawa “kain putih yang terikat pada tongkat” sebagai “tanda damai”.

Bendera putih lalu ditulis ke dalam Konvensi Jenewa pada abad ke-19 sebagai simbol resmi penyerahan internasional.

Bahkan ilegal jika kita pura-pura menyerah menggunakan bendera putih. (intisari.grid.id/Mentari Desiani Pramudita)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved