Tekan Penyebaran Rabies, Anjing dan Kucing Wajib Pasang Microchip
Kalau hewan yang kena rabies itu biasanya takut air dan cahaya, tidak mau ikut perintah dan hanya keluar malam.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemkot Palembang berencana memasang microchip pada hewan jenis kucing dan anjing di tahun 2018. Hal ini diharapkan dapat memantau penyebaran hewan tersebut dan kondisi kesehatannya.
Hal ini terungkap dalam acara sosialisasi "Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular di Kota Palembang, Mendukung Palembang Emas 2018 dan Asian Games 2018" di Hotel Amaris, Sabtu (13/5).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Harrey Hadi mengatakan, untuk saat ini belum akan ada pemasangan microchip.
"Kalau sekarang kan masih manual, pendataannya dapat dari RT, RW dan UPTD mengenai jumlah kucing dan anjing. Ke depannya nanti akan pakai microchip, akan dianggarkan 2018, bisa juga disubsidi," katanya.
Harrey Hadi mengungkapkan, saat ini tercatat 3970 jumlah kucing dan anjing di Kota Palembang. "Kalau ada yang berpotensi rabies, nanti kami karantina," ungkapnya.
Sedangkan wilayah penyebaran rabies tertinggi di Palembang berada di kawasan 15 Ulu dengan 13 kasus, posisi kedua di 3,4,5 Ulu sebanyak 12 kasus. Dan terendah di Sukabangun dengan 4 kasus.
Tahun 2014 ada 117 gigitan, tahun 2015 ada 116 gigitan dan tahun 2016 ada 172 gigitan dimana 2 orang diantaranya meninggal dunia.
"Kota Palembang harus bebas rabies tahun 2018 karena akan menjadi tuan rumah Asian Games," tambah Harrey Hadi.
Sedangkan Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel Dr drh Jafrizal MM, mengatakan, program sterilisasi nantinya akan berkoordinasi dengan Pemkot Palembang, dalam hal ini yakni Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang.
"Saling kolaborasi dengan pemerintah dan tanggungjawab kami sebagai dokter hewan. Butuh keahlian dan kompetensi dalam sterilisasi, kalau di Palembang ada sekitar 30 dokter," katanya.
Menurut Jafrizal, saat ini, pemilik kucing yang tergabung dalam komunitas sudah memasang microchip. Begitu juga dengan pemilik anjing ras.
"Kalau hewan yang kena rabies itu biasanya takut air dan cahaya, tidak mau ikut perintah dan hanya keluar malam. Serta juga suka menggigit ke apapun. Kalau kena harus observasi selama 14 hari," jelasnya.
Sedangkan CEO PT Global Spirut Intensa dan Vet Clijic Consultant, drh Muhammad Munawaroh yang juga Ketua PHDI Cabang Jawa Barat V, mengatakan, kalau di tempatnya, pemberian vaksinasi dan sterilisasi sudah dilakukan secara online. Sehingga tidak perlu repot lagi penghitungan secara manual.
"Jadi setiap dokter yang sudah berikan vaksinasi harus lapor secara online, jadi bisa terdeteksi berapa hewan yang sudah divaksinasi," ungkapnya.
Selain itu, di Jawa Barat juga sudah dilakukan pemasangan microchip bagi hewan kesayangan kucing dan anjing.
"Microchip ini harganya Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Jadi sangat memudahkan bisa mendeteksi sejarah hewan tersebut, sudah divaksinasi atau belum," ujarnya.