Pembunuhan Oleh Pacar Sendiri, Tak Terima Diputus, Gadis 19 Tahun Ditikam Pacarnya Berkali-kali

"Jika mau melamar datang baik-baik ke rumah," ujar ibu Soniya sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi.

Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
Kolase Tribun Sumsel/ KTLA/ Net/ Ilustrasi

TRIBUNSUMSEL.COM- Peristiwa pembunuhan Soniya Priska Pratiwi oleh pacarnya sendiri Suyanto alias Kempol mengejutkan warga Kota Palembang.

Orang terdekat yang harusnya melindungi dan menyayangi Soniya malah berbalik menjadi pembunuh.

Motif pembunuhan yang mencuat adalah masalah percintaan.

Kempol berniat melamar Soniya.

Namun caranya melamar tidak berkenan di hati keluarga Soniya.

"Jika mau melamar datang baik-baik ke rumah," ujar ibu Soniya sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi.

Bukannya menuruti kemauan calon mertua, Kempol malah emosi dan menyeret Soniya ke dalam kamarnya  dan menusuk perut serta dada Soniya.

Korban pun menghembuskan nafas terakhirnya di RS Myria Palembang.

Kempol pelaku pembunuhan terhadap pacarnya sendiri Soniya Priska
Kempol pelaku pembunuhan terhadap pacarnya sendiri Soniya Priska (Kolase Tribun Sumsel/ Facebook/ Ilustrasi)

Cerita cinta berujung pembunuhan ternyata kerap terjadi.

Wanita selalu menjadi korbannya.

Kisah serupa terjadi di La Habra, California, Amerika Serikat.

Seorang wanita 19 tahun ditemukan tewas ditikam oleh pacarnya, Jumat (28/4) lalu

Salina Marie Araiza ditemukan tewas di sebuah mobil dengan banyak luka tusuk sekitar pukul 06:10 pagi waktu setempat di dekat mal blok 900 West Whittier Boulevard.

Polisi langsung ke TKP usai menerima laporan dari warga.

Cindy Knapp dari Departemen Kepolisian La Habra mengatakan, ketika mereka tiba, petugas menemukan seorang pria membawa pisau yang memiliki darah di pakaiannya.

Pria itu juga mengalami luka leher.

Polisi harus menggunakan pistol setrum untuk menaklukkan pria yang pada awalnya menolak menjatuhkan senjatanya

"Petugas terpaksa menembaknya karena pelaku berusaha melukai petugas," kata pejabat dari kepolisian

Pelaku dibawa ke rumah sakit karena luka.

Salina Marie Araiza, (19)
Salina Marie Araiza, (19) ()

Pelaku bernama Jose Bojorquez, 18, dari La Habra.

Tersangka masih dirawat di rumah sakit untuk menjalani perawatan usai melakukan pembunuhan. 

Sementara korbannya, Araiza meninggal di tempat kejadian.

Polisi mengatakan Bojorquez dan Araiza sempar pergi bersama sebelum pembunuhan itu terjadi.

Maida Garcia, tetangga yang mengenal Araiza dan Bojorquez, mengatakan bahwa pasangan tersebut memiliki hubungan yang bermasalah.

"Saya mengatakan kepada suami saya bahwa itu bukan hubungan yang benar-benar sehat dan mereka sangat muda," kata Garcia kepada KTLA.

"Saya masih shock."

Melissa Camarillo, seorang teman korban, mengatakan kepada KTLA bahwa pasangan tersebu telah memiliki hubungan selama sekitar tiga tahun.

Menurut Camarillo, Bojorquez sangat mecintai Araiza.

Namun sebaliknya Araiza merasa sudah tidak tahan lagi dengan Bojorquez

"Mereka selalu berdebat sepanjang waktu. Mereka selalu berdebat terus-menerus. Dan saya mengatakan kepadanya, 'Jika Anda tidak bahagia, pergilah.' Dan akhirnya terjadilah hal ini "katanya.

Keluarga dan teman berkumpul untuk mengingat Salina Marie Araiza pada tanggal 28 April 2017. (Kredit: KTLA)
Keluarga dan teman berkumpul untuk mengingat Salina Marie Araiza pada tanggal 28 April 2017. (Kredit: KTLA) ()

Sebelum pembunuhan terjadi keduanya bertemu di dekat SMA La Habra tempat Araiza sekolah.

Keduanya menghadiri Cypress College bersama dan berharap bisa menjadi perawat.

Araiza sedang bekerja shift malam di McDonald's untuk membayar biaya sekolah

Dia menambahkan bahwa Araiza adalah tipe orang yang tahu bagaimana membuat orang bahagia bahkan jika temannya mengalami hal yang buruk.

"Setiap kali kita sedih, dia selalu memiliki sesuatu yang menyenangkan dan lucu untuk dikatakan. Jika hari Anda buruk, dia akan membuat kita tertawa." Kata Camarillo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved