Liga Inggris
Peran Guus Hiddink di Balik Kebangkitan Leicester City
Pelatih asal Belanda, Guus Hiddink, menolak tawaran untuk membesut Leicester City yang memecat Claudio Ranieri
TRIBUNSUMSEL.COM-Pelatih asal Belanda, Guus Hiddink, menolak tawaran untuk membesut Leicester City yang memecat Claudio Ranieri. Ternyata, putusan Hiddink menolak itu berakibat positif pada performa The Foxes, julukan Leicester.
Ranieri dipecat dari kursi manajer Leicester pada Februari 2017. Keputusan itu hanya berjarak sekitar sembilan bulan setelah pelatih asal Italia tersebut membawa Leicester untuk kali menjuarai Premier League.
Keputusan memecat Ranieri dilatarbelakangi performa tim yang nyaris terdegradasi.
Setelah Ranieri dipecat, Leicester mengincar Hiddink. Namun, pelatih yang pernah menangani Chelsea tersebut menolak tawaran tersebut.
Hiddink lebih menyarankan Leicester mengangkat Craig Shakespeare yang awalnya menjabat sebagai asisten pelatih.
"Mereka tidak menanyakan secara langsung tetapi secara tidak langsung. Namun, saya katakan tidak. 'Jika Anda memencat Ranieri, mengapa Anda tidak memilih nomor 2?" kata Hiddink merujuk pada asisten pelatih.
"'Shakespeare mengenal klub dan pemain. Mengapa Anda tidak memilih dia. Anda akan melihat perubahan?' kata saya saat itu. Akhirnya apa saya katakan benar," tuturnya.
Kiprah Shakespeare yang menjadi asisten pelatih di Leicester sejak 2011 langsung berdampak positif. Jamie Vardy dkk meraih empat kemenangan beruntun di Premier League.
"Liverpool (lawan Leicester pada laga pertama Shakespeare sebagai pelatih) tidak tahu cara menundukkan mereka. Dalam 20 menit, mereka tertinggal 0-2. Setelah lima hari, Leicester menang atas Hull. Masalah terdegradasi teratasi dalam lima hari," ucap Hiddink.