Awalnya Pura-pura Bertanya, Kejadian Kemudian Harta Korban Habis Dikuras Tidak Bersisa
Dari laporn itulah, dilakukan penyelidikan dan akhirnya tersangka ditangkap tidak jauh dari lokasi tempat mereka beraksi.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Hartati
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berbekalkan sajam, Nurpiandi (17) bersama dua temannya yang masih buron selalu melakukan penodongan di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan IT II Palembang.
Agar korbannya tidak melawan, komplotan ini selalu melakukan penodongan terhadap anak-anak sekolah yang baru keluar dari kawasan sekolah mereka.
Alasan melakukan penodongan terhadap anak-anak sekolah, selain tidak melawan juga lebih mudah melakukan pengancaman.
Dari itulah, mereka lebih memilih untuk menodong anak-anak sekolah ketimbang orang dewasa.
"Terakhir dapat ponsel dan dijual oleh teman, aku hanya dapat jatah Rp 100 ribu dari hasil menjual ponsel. Kami menodong anak sekolah pakai sajam, karena mereka tidak melawan. Kalau orang dewasa pasti melawan, makanya menodong anak sekolah," ujarnya saat diamankan di Polsek IT II Palembang, Rabu (29/3/2017).
Nur bersama rombongannya, selalu beraksi di kawasan Penyaringan, Gudang Cat dan sekolah Adabiyah.
Berpura-pura memanggil korban dan ingin bertanya, barulah mereka menjalankan aksinya untuk melakukan penodongan.
Semua barang-barang berharga milik korban, baik ponsel, jam hingga uang langsung mereka ambil.
Usai mengambil barang korban, mereka langsung meninggalkan korban.
"Uangnya habis untuk beli rokok dan minuman. Sehari, hanya sekali beraksi," pungkasnya.
Kapolsek IT II Palembang Kompol M Hadiwijaya menuturkan, tersangka ditangkap setelah mendapat laporan dari korban.
Dari laporn itulah, dilakukan penyelidikan dan akhirnya tersangka ditangkap tidak jauh dari lokasi tempat mereka beraksi.
"Kami masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya. Selain tersangak, kami juga amankan baranag bukti sajam yang digunakan tersangka untuk melakukan aksinya," ujarnya.
