Ferguson Sorot Kegagalan Pemain yang Alih Profesi Jadi Pelatih

Eks Manchester United, Sir Alex Ferguson, membahas fenomena sejumlah pemain yang ingin beralih profesi menjadi pelatih.

getty images
Sir Alex Ferguson dan kebiasaannya mengunyah permen karet 

TRIBUNSUMSEL.COM-Eks Manchester United, Sir Alex Ferguson, membahas fenomena sejumlah pemain yang ingin beralih profesi menjadi pelatih.

Menurut Ferguson, banyak pemain terburu-buru berpikir untuk menjadi pelatih. Tak ayal, mereka sudah mulai mengambil kursus lisensi ketika masih menjalani karier sebagai pemain.

"Mereka mungkin mengambil lisensi pada usia 32 atau 33, kemudian berencana menjadi manajer dua atau tiga tahun kemudian," tutur Ferguson.

Secara pengetahuan, sang calon pelatih mungkin sudah memenuhi persyaratan. Namun, dinilai Ferguson, ada risiko ketidaksiapan mental apabila terlalu cepat menjajal karier kepelatihan.

Oleh karenanya, sebagian besar di antaranya kandas pada awal karier. Ambil contoh Gary Neville. Pada 2015 atau ketika usianya baru 40 tahun, dia berani menerima pinangan Valencia.

Hanya tiga bulan berselang, bekas anak asuh Ferguson di Man United itu menerima surat pemecatan dari Valencia. Klub dianggap gagal memenuhi target dengan catatan 11 kekalahan dari 28 laga.

"Industri ini sangat serius. Anda harus meraih kemenangan. Kalau tidak melakukan persiapan seperti saya, Anda akan menderita," kata Ferguson.

"Terlebih lagi, sikap pemilik klub saat ini berbeda dibandingkan era saya. Mereka tidak cukup sabar," ucap sosok asal Skotlandia itu.

Pesan Ferguson bisa menjadi masukan untuk para pemain yang tengah bersiap memasuki karier kepelatihan di papan atas. Sejumlah contoh adalah Ryan Giggs dan Steven Gerrard, yang mulai masuk ke Akademi Liverpool.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved