Regulasi Diambil Alih Provinsi, Gaji Terlambat Cair Hingga Sulit Mengurus Administrasi
Untuk itu Suheriah sangat berterima kasih kepada Sekda Muratara yang telah berkenan hadir untuk mendengarkan keluhan mereka.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA -- Sejumlah Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengadukan nasib kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Muratara terkait keterlambatan gaji semenjak wewenang diambil alih oleh Provinsi.
Diwakili Kepala SMAN Surulangun, Suheriah menuturkan sejak regulasi pendidikan dikelola Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Selatan (Sumsel), para guru SMA sederajat di kabupaten Muratara banyak mengeluh.
Ia mengibaratkan perjalanan para guru saat ini seperti mendaki tebing tinggi dengan berjalan tertatih-tatih.
"Kondisi keuangan belum stabil namun program di lapangan tetap harus dilaksanakan. Sebagai bayangan saja, saat ini teman-teman sesama guru mengeluhkan gaji bulan Maret belum cair," ungkapnya, Selasa (13/3/2017).
Selain itu, ungkap Suheriah setiap kegiatan harus diurus langsung ke Provinsi.
Hal itu membutuhkan biaya yang sangat besar, diperparah dengan pengurusan administrasi yang sangat sulit.
Karena para guru bukan hanya tinggal di kecamatan saja, namun banyak juga para guru yang tinggal di pelosok Muratara.
"Dengan jarak tempuh yang sangat jauh. Jadi pada hakikatnya semenjak diambil alih provinsi rata-rata guru banyak mengeluh," ungkapnya.
Untuk itu Suheriah sangat berterima kasih kepada Sekda Muratara yang telah berkenan hadir untuk mendengarkan keluhan mereka.
Ia juga berharap keluhan tersebut dapat disampaikan langsung kepada pemerintah provinsi.
Sementara itu Sekda Muratara, H. Abdullah Makcik meminta para kepala sekolah untuk tetap bersabar dan tawakal dengan regulasi yang mengembalikan kebijakan pendidikan dari kabupaten ke tingkat provinsi.
Abdullah Makcik menyatakan kondisi para guru sama halnya dengan orang yang baru nikah.
Sangat wajar apabila masih serba perbaikan.
Namun pihaknya tidak akan tinggal diam bahkan berjanji akan terus memantau perkembangan tersebut.
"Pemerintah kabupaten Muratara sangat konsen dengan dunia pendidikan, bahkan pendidikan sudah tercantum dalam visi misi Bupati dan Wakil Bupati Muratara yakni mewujudkan masyarakat yang cerdas," ucapnya.
Ia jug meminta, meski regulasi pendidikan diambil oleh provinsi.
Namun berharap para guru bekerja maksimal. Dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas demi kebangkitan Muratara bersaing dengan kabupaten kota lain. (joy)