Pembangunan IPAL Sei Selayur Terkendala Pembebasan Lahan

Kota Palembang terpilih karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan sanitasi warganya terkait penanganan drainase, limbah, dan sampah.

Editor: Hartati
tribunsumsel.com/Slamet Teguh Rahayu
Sekda Kota Palembang, Harobin Mastofa 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam rangka pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) perkotaan di kawasan Sei Selayur Palembang, sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) yang menempati lahan bakal direlokasi.

"Pemkot Palembang berharap warga yang memiliki lahan di lokasi rencana pembangunan bisa mendukung. Ini kan untuk kota kita sendiri," ujar Harobin Mastofa, Sekretaris Daerah Kota Palembang.

Dikatakannya, rencana pembangunan itu sudah lama.

Namun masih ada kendala pembebasan lahan yang belum selesai.

Dipastikan, dana kerohiman akan disiapkan bagi warga bersangkutan dengan besaran yang disesuikan dengan luas masing-masing persil.

"KJPP yang mengkaji besaran dana yang harus dikeluarkan Pemkot nantinya. Nanti kita selesaikan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Palembang, Saiful, mengatakan pembangunan yang menyerap dana hibah dari Pemerintah Australia itu telah memasuki tahap sosialisasi untuk memindahkan warga yang berada di lokasi tersebut.

Menurutnya, jika warga bisa direlokasi dan berjalan sesuai rencana, maka pengerjaan fisik akan dimulai tahun ini.

"Ada 18 persil dengan 18 KK yang harus kita pindahkan. Sosialisasinya sudah dilaksanakan," ujar Saiful.

Dijelaskannya, proyek bernilai total hampir Rp 500 miliar di atas lahan seluas enam hektare itu direncanakan berjalan hingga 2022.

Dalam prosesnya nanti akan digunakan skema pendanaan yang telah disepakati antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

Beberapa tahapan telah dirampungkan, diantaranya Detail Engineering Design untuk membuat 12.000 sambungan rumah tangga dalam konteks semakin meningkatkan akses air bersih masyarakat perkotaan.

Kemudian yang tak kalah penting dalam tahapan itu yakni kesepakatan mengenai skema pendanaan sistem reimburse.

Untuk itu, pendanaan akan menggunakan kombinasi antara dana APBD dan APBN untuk kemudian diganti oleh Australia setelah menyelesaikan proses pelaporan.

"Dengan hadirnya IPAL perkotaan ini, diharapkan air sungai menjadi lebih jernih karena telah melalui proses penyaringan sebelum dibuang ke sungai. Dampak positif lainnya, pekerjaan PDAM Tirta Musi akan lebih ringan dalam permurnian air bakunya," jelas dia.

Sebelumnya, Australia telah memberikan bantuan teknis senilai Rp 150 miliar untuk mengembangkan Pengelolaan Air Limbah Rencana Induk di delapan kota, termasuk di Palembang.

Kota Palembang terpilih karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan sanitasi warganya terkait dengan penanganan drainase, limbah, dan sampah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved