Simbol Keadilan Ini Dipakai di Sejumlah Negara tapi Mengapa Cuma di Bangladesh Didemo

Diperkirakan lebih dari 40 orang terbunuh dalam serangan yang dianggap dilakukan militan Islamis di Banglades sejak Februari 2013.

Editor: Hartati
EPA/ABIR ABDULLAH
Walau berpakaian sari, namun patung dewi keadilan ini tetap dianggap berhala, yang bertentangan dengan ajaran Islam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, DHAKA - Umat Islam Banglades kembali menggelar aksi menuntut pencopotan patung dewi Yunani di depan gedung Mahkamah Agung di Dhaka, ibu kota negara itu.

Ribuan pendukung kelompok Islam keras Banglades, Hefazat-e-Islam, turun ke jalan selepas salat Jumat (3/3/2017).

Patung yang tampak seperti Themis – dewi keadilan dengan mata tertutup itu – mengundang kontroversi sejak diresmikan pada Desember 2016.

Para pengunjuk rasa berpendapat walau patung itu mengenakan pakaian tradisional sari namun pada dasarnya merupakan patung dari sosok idola, yang bertentangan dengan Islam.

Unjuk rasa ini juga dilihat sebagai salah satu cerminan dari ketegangan antara kalangan Islam konservatif dan moderat di Banglades, dengan umat Islam mencapai sekitar 92 persen dari todal penduduk.

Pertengahan Februari, para penentang patung tersebut sudah menyampaikan memorandum kepada perdana menteri dan menteri kehakiman.

Mereka menegaskan patung itu merupakan berhala yang bertentangan dengan ajaran Islam dan akan terus menggelar unjuk rasa sampat tuntutan pencopotan patung dipenuhi.

Para pejabat kehakiman mengatakan patung tersebut merupakan lambang keadilan, yang juga banyak digunakan di belahan dunia lainnya.

Dalam beberapa tahun belakangan, Banglades menghadapi peningkatan serangan kekerasan oleh umat Islam radikal, antara lain serangan di sebuah kafe di Dhaka, awal Juli 2016, yang menewaskan 22 orang.

Sebelumnya, seorang pekerja kuil dan pegiat homoseksual yang dibunuh.

Diperkirakan lebih dari 40 orang terbunuh dalam serangan yang dianggap dilakukan militan Islamis di Banglades sejak Februari 2013.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved