Mau Tahu Kapan Menikah? Lihat Dari Garis Telapak Tangan
Teknik ini sudah dikembangkan sejak ribuan tahun silam. Dan sampai saat ini, banyak orang masih melakukan seni ini, karena mereka percaya dengan hasi
TRIBUNSUMSEL.COM - Rezeki, jodoh, dan kematian, adalah rahasia Tuhan. Tak ada yang tahu. Manusia hanya berdoa dan berusaha.
Selebihnya Tuhan yang mengatur.
Namun, di tengah-tengah masyarakat masih saja ada yang menerka-nerka.
Memprediksi bagaimana jalan hidup seorang manusia.
Salah satunya dengan Palmistry atau seni membaca garis tangan seperti dikutip dari Askastrologer
Teknik ini sudah dikembangkan sejak ribuan tahun silam.
Dan sampai saat ini, banyak orang masih melakukan seni ini, karena mereka percaya dengan hasilnya.
Bagi mereka yang percaya, Palmistry menjadi cara untuk memperluas cakrawala dan memahami apa yang tersirat pada telapak tangan.
Terlihat aneh memang, terutama bagi yang tak percaya model prediksi semacam ini.
Dan penggemar seni ini percaya bahwa membaca telapak tangan ini memiliki banyak manfaat.
Salah satunya bisa mengetahui perjalanan cinta dan perkawinan seseorang.
Salah satu ahli di bidang ini adalah Ellen Goldberg. Pembaca garis tangan dari New York, Amerika Serikat.
Dia bisa menceritakan arti dari berbagai bentuk garis-garis yang ada pada telapak tangan seseorang.
Garis cinta atau kasih sayang, misalnya, terbentuk di dekat jempol telapak tangan sebelah kanan.
Garis ini akan memberitahukan pada usia berapa Anda menemukan pasangan.
Sementara garis perkawinan akan muncul di bawah persis jari kelingking.
Jika ingin mengetahui kapan Anda akan menikah, Anda tinggal mencocokkan dengan garis yang sama yang muncul di telapak tangan satunya.
Apakah Anda percaya dengan teknik ini? Tetaplah berdoa dan berusaha.
Selanjutnya serahkan pada Tuhan.
Semoga mendapat jodoh yang terbaik dan cepat menikah bagi yang sudah siap. (Muhamad Edward)
Ini Tanda-Tanda Kedatangan Malaikat Ketika Ada Orang Sakit
TRIBUNSUMSEL.COM-Tidak ada yang menginginkan jadi sakit. Tapi dalam Islam, seperti kita tahu, ada banyak hal yang tersembunyi dibalik kondisi itu.
Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah swt pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya.
Dilansir Eberita.org, sakit, dalam bentuknya yang lain, itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah pada kita.
Allah mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili.
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda : “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan:
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin.
Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata :
“Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah,” (HR Bukhari-Muslim).