Begal Bersenpi Dilumpuhkan Pakai Timah Panas

Saya terdesak ekonomi. Saya ingin menyenangkan isteri saya dan hasil begal itu saya belikan sepatu buat Sulis, tapi dia tidak mau menerimanya.

SRIPOKU.COM/MAT BODOK
INTEROGRASI – Kapolres OKI AKBP Amazona P SH SIk didampingi Kompol G Sinaga melakukan interograsi kepada tersangka Nano yang tersandung kasus begal paling sadis.   

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG – Nano Subama (28) salah satu dari tiga pelaku begal sadis dilumpuhkan di bagian kedua belah betisnya dengan timah panas polisi. Tersangka ditembak karena berusaha kabur ketika hendak menunjukan rekan lainnya, Rabu (28/2/2017).

Warga Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur  (OKUT) ini, saat melakukan aksinya hendak menembak korban yang dibegalnya.

Senjata api rakitan (Senpi) rakitan ditangan Nano tidak meletus ketika ditembakan kearah korban Triyanto dan Isrokhan yang saat itu kendaraannya dihentikan oleh keempat pelaku begal.

Melihat senpi tidak meledak, korban berusaha melawan dan terjadi bangku hantam dan akhirnya, korban terkena tikaman senjata tajam yang mengarah ke badan Triyanto hingga tewas.

Kapolres OKI AKBP Amazona P SH SIk dampingi Kompol G Sinaga dan Kasat Reskrim AKP Haris Munandar mengatakan, bahwa tersangka bersama tiga temanya melakukan aksi begal motor di Jalan Desa Cahaya Makmur, Kecamatan Lempuing OKI, terjadi Jumat (17/2/2017) lalu.

“Saat itu korban  Isrokhan dan Triyanto sedang berboncengan mengendarai sepeda motor Vixion, saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), dihadang oleh tersangka bersama temanya menggunakan dua sepeda motor,” kata AKBP Amazona tersangka ini akan dikenakan hukuman 15 tahun penjara.

Tersangka langsung menodongkan senjata api jenis pistol kearah korban, dan meminta korban menyerahkan sepeda motornya, korban kemudian membuang kunci kontak motornya ke persawahan.

“Karena kunci kontak sepeda motor itu dibuang, membuat tersangka marah dan hendak menembak korban pakai pisatol, tetapi pistolnya tidak meletus, korban melakukan perlawanan, selanjutnya tersangka menikam korban dengan pisau hingga korban meninggal dunia,” ungkap Amazona.

Masih kata Kapolres, karena gagal merampas motor, tersangka dan temanya, merampas tas dan Hp milik korban, selanjutnya para tersangka melarikan diri.

“Hasil pemeriksaan kita, tersangka mengaku sudah tiga kali melakukan perampokan, dua kali berhasil merampas motor korbannya, terakhir dia gagal, kita masih terus melakukan pengejaran terhadap tiga orang teman tersangka,” tegas Amazona yang juga didampingi Kanit Reskrim Iptu Sulardi.

Sementara itu, tersangka Nano mengaku, kalau aksinya dilakukan bersama tiga orang temanya, yakni Giyatno, Ichan dan Harun.

“Kalau yang nusuk korban, bukan saya pak, tapi Giyatno, waktu itu kami kesal karena korban membuang kunci kontak motor, sehingga kami gagal merampas motornya,” akui Nano yang hasil dari begal sebelumnya sempat dibelikannya sepatu buat istrinya Sulis.

“Saya terdesak ekonomi. Saya ingin menyenangkan isteri saya dan hasil begal itu saya belikan sepatu buat Sulis, tapi dia tidak mau menerimanya,” ujar Nano yang menyesali perbuatannya.

“Saya menyesal pak saya harus meninggalkan anak istri saya di rumah,” sesal Nano seraya menahan rasa sakit bagian kedua kakinya. (Mat Bodok)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved