272 Warga Prabumulih Dapat Pelatihan Usaha

Jika nantinya hasil survey di lapangan dilakukan pihaknya tidak efektif menuntaskan pengangguran, maka program akan kami evaluasi.

Penulis: Edison |
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Pemerintah kota Prabumulih melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) memberikan pelatihan usaha, pada Selasa (28/2/2017) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Upaya Pemerintah kota Prabumulih melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus melakukan untuk mengurangi pengangguran di Prabumulih terus berlanjut.

Setelah pada 2016 sebanyak sekitar 500 pengangguran diberi pelathan usaha, pada Selasa (28/2/2017) giliran sebanyak 272 pengangguran di Prabumulih mendaat pelatihan usaha.

Dalam kegiatan pelatihan yang dilakukan terhadap para pengangguran itu sebanyak. 13 jurusan diberikan kepada para pemuda pemudi dari berbagai Kelurahan dan desa di Bumi Seinggok Sepemunyian itu.

"Pelatihan dilakukan selain mengurangi pengangguran juga agar para peserta kedepannya dapat membuka banyak lapangan pekerjaan, sehingga di Prabumulih untuk mencari pekerjaan sangat mudah nantinya," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkot Prabumulih, H Zulkifli AB ketika diwawancarai usai pembukaan pelatihan di aula Disnaker Prabumulih.

Menurut Zulkifli, pada 2016 lalu sebanyak 500 peserta telah dilatih dan rata-rata telah memiliki pekerjaan serta memiliki usaha sendiri, dengan demikian pengangguran di Prabumulih tiap tahunnya berangsur berkurang.

"Karena selain diberi pelatihan, para pengangguran juga diberi peralatan usaha sehingga mampu membuka usaha sendiri," bebernya.

Zulkifli mengatakan, kedepan pihaknya akan membentuk tim monitoring yang akan terus memantau kegiatan alumni setelah selesai mengikuti pelatihan.

"Nantinya semua peserta yang dilatih akan terus dipantau, sehingga diketahui berapa banyak yang telah bekerja dan memiliki usaha serta berapa banyak yang masih menganggur," bebernya.

Sementara, anggota Komisi II DPRD Prabumulih, Drs Idham Tergun ketika dikonfirmasi menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap program pelatihan berbasis usaha itu.

"Kami akan terus lakukan evaluasi, kami akan tanya kepada masyarakat apakah program ini berdampak positif dalam menekan pengangguran atau tidak," ujarnya.

Jika nantinya hasil survey di lapangan dilakukan pihaknya tidak efektif menuntaskan pengangguran, maka program akan kami evaluasi.

"Jika tidak baik maka akan kami evaluasi dan tidak akan dianggarkan lagi, tapi jika bagus maka anggaran akan terus diberikan dan kemungkinan akan ditingkatkan," bebernya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved