Warga Keluhkan Tumpuka Sampah di Bahu Jalan
Banyak sampah yang dibuang di jalan yang berdekatan sekitar 400 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI-Banyak sampah yang dibuang di jalan yang berdekatan sekitar 400 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Handhayani, Kecamatan Talang Ubi, PALI dikeluhkan warga.
Pantauan Tribunsumsel.com, hampir setengah bahu jalan sepanjang 150 meter, dipenuhi sampah dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 meter, bau sampah tersebut juga mengeluarkan bau tak sedap.
"Kami yang selalu lewat di jalan yang sudah di cor beton itu, sangat terganggu banyak tumpukan sampah di bahu jalan," keluh warga setempat bernama Hatlanawi, Minggu (26/2/2017)
Menurutnya sejak satu bulan lebih tumpukan sampah di bahu jalan itu tepat di musim hujan. Hal membuat aktivitas warga terganggu.
"Sudah lama tumpukan sampah itu, lebih dari 1 bulan sejak musim hujan ini, lihat saja tumpuk lebih dari satu meter di sepanjang jalan ini, warga yang melintas di jalan itu sangat terganggu apalagi pemilik kebun yang dekat jalan ini," ujar Hatlanawi.
Sementara itu, Ahmad Yani satu diantar petugas kebersihan yang berada dekat TPA tersebut, mengaku mobil sampah tidak bisa masuk ke TPA yang berjarak sekitar 500 dari jalan itu, disebabkan jalan berlumpur.
"Jalan masuk ke TPA sekitar 500 meter lumpur jadi tidak bisa masuk ke TPA, dan untuk sementara terpaksa mobil sampah menumpahkan di sini (bahu jalan)," kata Ahmad.
Ahmad berharap agar TPA ada alat berat sehingga sampah bisa didorong TPA sampah khususnya di musim hujan saat ini.
"Kalau ada alat berat, di musim hujan saat ini, mungkin sampah bisa didorong ke TPA," pinta Ahmad.
Sementara itu, Bupati PALI Ir H Heri Amalindo, MM mengakui terbatas sarana untuk mengatasi masalah sampah, dan pihak sudah sejak tahun 2013 menjabat Plt Bupati PALI mengatasi masalah sampah dengan menambahkan armada truk sampah.
Ia juga dalam waktu dekat pemerintah Kabupaten PALI mendapat bantuan dari pusat untuk mengelola sampah.
"Maklum saja daerah kita DOB(Daerah Otonomi Baru) keterbatasan sarana, sejak tahun 2013 kita mengatasi masalah sampah dengan menambah truk angkutan sampah, faktor cuaca juga berpengaruh," jelas Heri.