Sriwijaya FC

Lawan Arema di Perempat Final, Ini Kenangan Manis Mushafry dan Stadion Manahan Solo

Walau bukan menjadi pilihan utama, namun pemain asal Ternate ini selalu memberikan penampilan terbaik jika diturunkan dan tidak jarang gol-gol yang di

Editor: M. Syah Beni
istimewa
Musafri bersama rekannya merayakan kemenangan atas Arema FC di babak 8 semi final Piala Presiden 2015 lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Meski tidak lagi berusia muda, namun sosok TA Mushafry masih menjadi sosok penting di skuad Sriwijaya FC.

Walau bukan menjadi pilihan utama, namun pemain asal Ternate ini selalu memberikan penampilan terbaik jika diturunkan dan tidak jarang gol-gol yang dicetaknya membawa kemenangan bagi laskar wong kito.

Di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, Mushafry menyumbang 4 gol dan 3 diantaranya berbuah poin penuh untuk tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini.

Mundur lagi ke belakang, saat turun di ajang turnamen Piala Presiden 2015, saat memasuki babak semifinal yang juga mempertemukan SFC melawan Arema dan dimainkan di stadion Manahan Solo (16/10/2015), 1 golnya juga berbuah kemenangan dramatis sehingga membawa SFC lolos ke partai puncak.

"Saat itu boleh dibilang kita tim underdog, SFC hanya punya 2 pemain asing yakni Maiga dan Yu Hyun Koo. Selebihnya lokal, namun justru itu yang menjadi kekuatan kita, semua mau kerja keras, menyerang atau bertahan bersama-sama," kenangnya.

Sebelum partai semifinal digelar, banyak pihak sendiri yang lebih memfavoritkan Arema sebagai pemenang, apalagi di babak perempat final SFC dianggap hanya beruntung lolos karena Bhayangkara FC memutuskan walk out saat bertanding di Palembang.

Selain itu, sempat muncul juga edaran dari sejumlah pihak yang sudah menyatakan bahwa laga final akan mempertemukan Arema melawan Persib Bandung walau saat itu babak semifinal belum selesai digelar.

"Pemain SFC bermain kesetanan walau tim lawan didukung ribuan suporternya di Solo. Kita disiplin sekali dan tidak ciut nyali, saya masih ingat bagaimana Asri Akbar membawa unggul terlebih dulu, lalu disamakan oleh Lancine Kone"

"Pelatih saat itu memasukkan Rizky Dwi Ramadhana dan Anis Nabar, di menit 78 kedua pemain tersebut berkreasi lalu mengirim umpan ke kotak penalti, saya yang saat itu berasa diantara Fabiano dan Purwaka muncul di tengah-tengah dan tanpa pikiran apapun langsung menyambarnya dengan sundulan sambil melompat, syukur alhamdullilah bolanya masuk ke gawang Kurnia Meiga," bebernya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved