Sudah Hamil, Ditinggal Pacar, Bayi yang di Kandung Dipaksa Dijual oleh Orangtua

Kurangnya didikan agama dan pergaulan bebas di kalangan remaja merupakan faktor utama terjadinya prilaku seks

Ohbulan.com

TRIBUNSUMSEL.COM-Kurangnya didikan agama dan pergaulan bebas di kalangan remaja merupakan faktor utama terjadinya prilaku seks di luar nikah, bayi dibuang, dan sebagainya.

Justru itu, keluarga dan masyarakat sekitar memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing remaja untuk terhindar dari prilaku menyimpang.

Seperti yang diungkapkan gadis ini, ia hamil dan pacarnya tidak mau bertanggung jawab.

Keluarga pula meminta agar bayi yang dikandungnya dijual dengan harga 20,000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 60 juta.

Meskipun demikian, gadis ini tidak ingin untuk menjual anak kepada orang lain.

Berikut cerita selengkapnya, seperti dilansir dari Ohbulan yang dikutip dari akun Facebook Kisah Rumah Tangga, Minggu (2/5/2017), 

Hamil di luar nikah, kekasih tak ingin bertanggungjawab.

Masalah saya seperti ini. Saya belum menikah tapi sekarang sudah terlanjur hamil anak di luar nikah sudah hampir lima bulan.

Keluarga saya dan keluarga lelaki sudah tahu soal ini, berencana ingin menikahkan kami, tapi si pria tak mau, alasannya belum siap untuk memikul tanggungjawab.

Memang ini jug salah saya yang nekat berbuat yang seharusnya tidak kamu lakukan. Sekarang saya sudah lost contact dengan pihak pria.

Pihak keluarga saya, terutama ibu sebenanrnya tidak suka dengan pria itu, tetapi saya masih ngotot ingin berhubunga dengan dia. Ya nasi sudah jadi bubur .

Sekarang, keluarga saya terang-terangan tidak mau merawat bayi yang ada di kandungan saya dan meminta saya untuk menjualnya jika sudah lahir.

Setelah beberapa dipirikan saya setuju dengan permintaan pihak keluarga dan saat saya tanya harga, keluarga bilang ada yang berani bayar sebesar Rp 20 ringgit.

Staratnya, setelah saya melahirkan nanti, saya tidak boleh melihat bayi dan langsung dirawat pihak yang akan membeli.

Mendengar itu, saya bertanya mengapa syaratnya seperti itu, karena saya yang sakit melahirkan tapi dilarang.

Mendengar saya berujar seperti itu, semua keluarga marah dan langsung mengungkit kesalahan yang saya buat.

Saya terdiam dan tak bisa berkata-kata apalagi, jujur saya ingin merawat bayi ini,saya tidak mau lagi berbuat dosa, saya harus bagaimana?

Tolong teman semua bagi saya pendapat. terlalu tertekan dalam masalah macam ni.

Memang saya tahu kesalahan saya. Saya pun manusia biasa tak lepas dari dosa dan kesalahan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved