Guru Korban Rampok Minta Dilindungi dan Berharap Pelaku Segera Ditangkap

Wadia mengaku, jarak sekolah dengan tempat ia mengajar memakan waktu 20 menit, oleh karena para guru berharap agar dilindungi dan terhindar pelaku

Editor: Hartati
tribunsumsel.com/Ari Wibowo
Kepala SMP N 2 Penukal Utara, Wadia Astuti, SPD sedang menunjuk bangku yang kosong, akibat sekolah diliburkan. Rabu(1/2/2017) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ari Wibowo

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI- Kepala Sekolah SMP N 2 Penukal Utara Wadia Astuti, SPd mengaku lima guru yang dirampok tidak berani datang ke sekolah tempatnya mengajar sebelum pelaku perampok yang hampir terjadi satu pekan lalu belum ditangkap.

Ia mengatakan, awal Senin dan Selasa, sekolah buka. Namun, tidak ada guru yang datang karena trauma maka hari Rabu(1/2) ditutup sampai batas waktu belum ditentukan.

"Senin dan Selasa lalu, sekolah dibuka, tapi guru tidak datang, jadi hari ini(1/2) libur, belum tahu kapan sekolah masuk lagi," kata Wadia, Rabu(1/2/2017)

Wadia berharap agar pelaku perampok yang menimpa guru, ditangkap sehingga proses mengajar berjalan seperti biasanya.

"Harapan kami minta perampok itu di tangkap, kalau seperti ini, mengganggu aktivitas sekolah, ruginya kita bersama-sama," katanya.

Wadia mengaku, jarak sekolah dengan tempat ia mengajar memakan waktu 20 menit, oleh karena para guru berharap agar dilindungi dan terhindar pelaku kejahatan.

"Kami, ke sini(SMP N 2), cuma bawa buku dan pena. Tidak bawa senjata, kalau belum ditangkap, kemungkinan sekolah belum di buka, sangat rentan kami jadi korban berikutnya," jelas Wadia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved