Miris, Meski Langka Harimau Sumatera Terus Diburu
Meski telah ditetapkan sebagai satwa langka dan dilindungi, harimau sumatera masih menjadi hewan buruan
lihat foto
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski telah ditetapkan sebagai satwa langka dan dilindungi, harimau sumatera masih menjadi hewan buruan oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk mendapatkan sejumlah uang.
Yang terbaru, Direktort Jenderal Penegakan Hukum LHK, berhasil mengungkap pelaku peredaran dan perdagangan dua lembar kulit harimau sumatera dari tangan KS (62), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, serta dua orang rekannya, yakni MJ dan H yang sejauh ini masih berstatus saksi.
Ketiganya diamankan, saat hendak melakukan transaksi di halaman parkir Bank Mandiri di Jalan Kapten A Rivai, Senin (23/1/2017) siang. Selanjutnya, para pelaku yang diamankan ini, akan diserahkan ke Mapolda Sumsel untuk mendapatkan penyelidikan lebih lanjut.
Dengan kenyataan ini, tentu sangat miris jika harimau sumatera tetap dijadikan binatang buruan. Pasalnya, menurut Kepala Subdit Pencegahan dan Pengamanan Utan Wilaya Sumatera, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK, Ardi Risman, jumlah peredaran harimau sumatera di Sumtera Selatan (Sumsel) ini terus berkurang.
Saat ini, diperkirakan hanya ada sekitar 20 harimau sumatera yang ada di Sumsel, dan persebarannya banyak berada di kawasan Taman Nasional Sembilan serta Taman Suaka Marga Satwa Dangku.
"Sumsel termasuk daerah tertinggi yang menjadi pusat perburuan. Hal itu tak lepas, karena wilayah Sumsel menjadi habitat hewan langkah, serta hutan yang terus tergerus membuat mudah untuk melakukan perburuan. Selain harimau, teringgiring serta taring gajah juga paling banyak diburu," ujarnya saat dibincangi Tribunsumsel, Selasa (24/1/2017).
