Jangan Malu Menggunakan Bahasa Daerah
Mendengarkan percakapan menggunakan bahasa daerah di kalangan anak muda perkotaan, mungkin sudah terbilang langka saat ini.
Laporan Wartawan TribunSumsel.Com,Mochamad Krisnariansyah
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG – Mendengarkan percakapan menggunakan bahasa daerah di kalangan anak muda perkotaan, mungkin sudah terbilang langka saat ini.
Mengingat dengan kemajuan zaman sekarang, menilai bahwa berbicara bahasa daerah dinilai kurang keren alias tidak populer dibandingkan dengan bahasa gaul dan asing.
Namun tak semua anak muda yang berfikir seperti itu loh, masih ada beberapa anak muda khusus kalangan mahasiswa yang tetap mencoba melestarikan budaya bahasa daerah.
Salah satunya yakni muncul dari kalangan Mahasiwa dari jurusan komunikasi penyiaran islam (KPI) dan bimbingan penyuluhan Islam (BPI) Universitas Negeri Islam Raden fatah Palembang.
Para mahasiswa ini menggelar kegiatan pagelaran seni dan budaya Sumsel, dengan menekankan penggunaan bahasa dan budaya daerah, Kamis sore (22/12/2016).
Semua perlombaan, baik itu pementasan drama, lagu daerah, puisi, pantun bersahut hingga irama batang hari sembilan penampilan dibungkus dengan penggunan bahasa daerah.
Menurut ketua pelaksanan kegiatan, Kabul hidayatullah mengungkapkan, pelaksanan kegiatan pentas seni dan budaya merupakan salah satu bentuk tugas akhir dari mata kuliah budaya dan bahasa Sumsel khusus semester 5.
Kesemua mahasiswa diwajibkan untuk menampilkan kreatifitas dan kemampuan seninya melalui kegiatan ini.
“Ini yang kedua kalinya kita lakukan dengan konsep outdor, dimana kita mengajak semua mahasiswa KPI dan BPI untuk berani menampilkan kemampuan berbahasa daerah dihadapan mahasiswa lainnya sebagai bentuk pelestarian,” ungkapnya kepada Tribunsumsel.Com.
