Breaking News

Pasar Baru di Musi Rawas Sepi Pengunjung

Bambang juga menilai, selain faktor kelengkapan barang dagangan, dan faktor akses transportasi yang jauh dari jangkauan masyarakat.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disprindag) Kabupaten Musi Rawas (Mura) Bambang Hermanto mengeluhkan, turunnya minat masyarakat untuk mengunjungi pasar-pasar yang baru selesai dibangun di Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Menurut Bambang, salah satu contohnya, adalah pembangunan pasar di Simpang Gegas yang sudah selesai di bangun, namun ternyata tidak maksimal.

Lantaran diduga disebabkan karena faktor kelengkapan pasar yang kurang, kemudian akses menuju pasar yang agak terlalu jauh dari jangkauan masyarakat.

"Yang jadi masalah itu, bukan membuat yang baru, tapi bagaimana cara meramaikan ketika pasar yang baru dibangun, karena sekarang pasar sudah selesai dibangun namun kadang sepi pengunjung," ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.Com, Selasa (13/12).

Bambang juga menilai, selain faktor kelengkapan barang dagangan, dan faktor akses transportasi yang jauh dari jangkauan masyarakat.

kadiskop Musirawas
Kadisprindag Kabupaten Mura Bambang Hermanto

Ada faktor lain yang berpengaruh yaitu sudah adanya pedagang sayur keliling, dan maraknya warung berjalan (Warjal) yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.

"Kalau kita lihat, itu bisa jadi penyebab juga, maraknya yang keliling ini membuat pasar kadang jadi sepi peminat, padahal bangunan pasar banyak yang bagus-bagus," ucapnya.

Kendati demikian, Kata Bambang pembangunan pasar tetap akan dilanjutkan.

Bahkan pada tahun 2017 mendatang Disprindag Kabupaten Mura akan melakukan pembangunan dua unit pasar baru yaitu, di Tugu Sempurna, Kecamatan Muara Lakitan, dan SP 3 Marga Baru, Muara Lakitan.

"Bangunannya hampir sama saja seperti bangunan pasar yang sudah-sudah. Ada lapak-lapak pedagang juga, tapi kita tidak merusak bangunan lama, karena sifatnya hanya modernisasi dari Kalangan menjadi pasar," kata dia.

Terkait itu, ungkap Bambang untuk masalah anggarannya akan dianggarkan, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 3 Miliar, anggaran tersebut kegunaanya untuk bangunan baru dan fasilitas pendukung pasar.

"Namun untuk rencana detailnya belum ada, tapi bila melihat pembangunan yang sudah ada seperti di Beliti Jaya yang menghabiskan anggaran Rp 1 Miliar, itu untuk jalan-jalan, los-los pasar dan WC," pungkasnya. Mg 18.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved