Sering Banjir, Ternyata dalam Saluran Air Banyak Sampah dan Boneka
Banyaknya saluran atau drainase yang mengalami kebuntuan di Kota Lubuklinggau, menjadi penyebab utama sering terjadinya banjir.

Laporan Wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Banyaknya saluran atau drainase yang mengalami kebuntuan di Kota Lubuklinggau, menjadi penyebab utama sering terjadinya banjir.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kota Lubuklinggau dalam sehari mampu mengumpulkan hingga tiga dump truck sampah dari seluruh drainase tersebut.
Bahkan, saluran air tersebut juga banyak dipenuhi oleh bantal dan boneka, yang sangat menghambat aliran air.
"Dalam sehari kita membersihkan saluran drainase sampai tiga mobil dump truck. Memang sangat banyak isinya. Mulai dari bantal, boneka, ban, dan hampir seluruh barang bekas ada di sana," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Ibrahim pada Tribunsumsel.Com, Minggu (11/12).
Menurutnya, perbaikan dilakukan hampir di seluruh drainase yang buntu.
"Apalagi jika mendapat laporan dari warga, seperti di Jl Yos Sudarso dan Jl Ahmad Yani, langsung kita datangi dan bersihkan endapan sampah serta pasir yang menyumbat," ucapnya.
Pengerjaan membersihkan drainase ini sudah berjalan sejak awal Januari lalu hingga saat ini.
Ia menyatakan, normalisasi saluran drainase itu memanfaatkan buruh harian yang bekerja sesuai perintah.
Untuk kondisi terparah, ada di beberapa lokasi, diantaranya di dekat Lippo Plaza, di Jl Ahmad Yani depan Hotel Wijaya, di Kelurahan Marga Mulya, Eatervang, dan satu lagi depan rel kereta.
Selain sampah, banyaknya bangunan yang tidak memperhatikan drainase, menyebabkan banyak sumbatan. Hal itu menyebabkan banyaknya genangan air yang cukup tinggi ketika terjadinya hujan lebat.
Hanya saja genangan yang terjadi selama ini hanya berdurasi sebentar, sekitar dua sampai tiga jam.
"Jika salurannya tidak lancar dan pembuangan airnya juga tersumbat, akibatnya ya itu, banjir," pungkasnya Mg 18.