Gempa Aceh
Gempa Aceh Memerlukan Alat Berat untuk Evakuasi Korban yang Tertimbun Bangunan
Dari informasi yang diterimanya, banyak bangunan yang ambruk akibat gempa itu. Di antaranya bangunan sekolah, masjid, bangunan kampus, dan ruko.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menegaskan, bantuan pertama yang diperlukan bagi para korban kejadian gempa Aceh adalah pencarian dan evakuasi korban.
Dari informasi yang didapatkan Nasir, masih ada korban-korban yang belum diketahui keberadaannya.
"Harus segera ada alat berat yang bisa evakuasi, mengangkat, barangkali ada warga yang tertimbun reruntuhan bangunan tersebut," kata Nasir saat dihubungi, Rabu (7/12/2016).
Nasir yang berasal dari daerah pemilihan Aceh, mengaku bahwa saat ini dirinya tengah menuju lokasi gempa di Aceh.
Dari informasi yang diterimanya, banyak bangunan yang ambruk akibat gempa itu. Di antaranya bangunan sekolah, masjid, bangunan kampus, dan ruko.
Bantuan darurat untuk evakuasi yang dibutuhkan di antaranya adalah alat berat.
Alat dibutuhkan untuk mengevakuasi barangkali ada korban yang tertimbun.
Para korban, kata Nasir, harus dipastikan mereka mendapatkan pelayanan rumah sakit.
"Karena kejadiannya habis Subuh, tentu orang masih tidur, sangat mungkin korban itu banyak. Karena ruko orang tinggal di situ juga selain dijadikan tempat usaha," ujarnya.
Data sementara yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk dari relawan komunikasi RAPI Aceh menyebutkan, kerusakan yang sudah terdata sementara di Pijay antara lain SPBU Ulee Gle rusak.
Warkop Umar Kumis di kompleks SPBU tersebut hancur, kubah Masjid Dayah Mudi Mesra Samalanga jatuh, gedung lantai IV STAI Al-Aziziah roboh, Meunasah Muko Kuthang Ulee Gle hancur, dan toko H Jailani yang berkonstruksi empat lantai di Luengputu juga roboh.
Penulis: Nabilla Tashandra/Kompas.com