Pilih Jual Durian Daripada Jual Karet

Ia mengaku bila pembeli sedang ‎ramai ia mampu menjual sampai 100 buah durian, sedangkan bila keadaan sedang sepi, ia hanya mampu menjual 50 buah saja

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Salah seorang penjual Durian Yang Berada di Depan Komplek Militer (Kompi) 0406 Kota Lubuklinggau. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Panen rejeki buah musiman menghiasi jalan lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya berada di sepanjang ruas jalan pintu perbatasan antara Kabupaten Musi Rawas (Mura) dengan Kota Lubuklinggau tepatnya di ujung Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti.

Ditengah-tengah terpuruknya ekonomi akibat anjloknya komoditi harga karet dan sawit yang belum kunjung membaik beberapa bulan terakhir, membuat masyarakat sekitar memilih menjadi pedagang buah durian, lantaran harga buah musiman tersebut cukup menjanjikan.

Menurut Alam (35) warga dusun I Desa Pedang saat menjajakan buah durian, menuturkan seiring masuknya musim panen buah durian, ia memilih peruntungan dengan menjual durian.

Dikatakannya, musim panen buah durian memberi rezeki tersendiri baginya dan keluarga yang membeli buah durian dari kebun milik tetangga.‎

Ia mengaku dengan menjual buah durian bisa menambah pemasukan keluarganya yang sehari-hari merupakan petani karet.

"Kalau berjualan sudah tiap tahun, ini sudah 12 hari kami jualan. Harganya per buah kita jual Rp 20-25 ribu, kalau sekeranjang kita jual Rp 200 ribu," ungkapnya pada Tribunsumsel.Com, Selasa (6/12/2016).

Ia mengaku bila pembeli sedang ‎ramai ia mampu menjual sampai 100 buah durian, sedangkan bila keadaan sedang sepi, ia hanya mampu menjual 50 buah saja.

Namun walau pun pembeli sedang sepi masih membuatnya untung.

"Jadilah untuk tambahan belanja kebutuhan sehari-hari. Karena sekarang pusing karena hasil karet harganya terus turun," ungkapnya.

Ia memastikan durian lokal yang ia jual tidak jauh berbeda dengan durian dari daerah lain.

Seperti durian empat Lawang yang sedang membanjiri kabupaten Mura dan kota Lubuklinggau.

Karena tekstur buahnya besar dan rasanya pun tak kalah manis.

Sementara Agus  seorang pembeli yang berasal dari provinsi Bengkulu menyatakan, sangat antusias untuk selalu menikmati durian hasil panen kebun warga tersebut.

Menurutnya  beli dari petani langsung r‎asanya jauh lebih enak.

"Kalau kita lihat memang banyak kebun durian yang berada di sekitaran Desa ini. Kami setiap kali lewat daerah ini selalu singgah, karena rasanya tidak kalah dibanding daerah lain, tapi kalau bisa harganya dimurahkan sedikit," ucapnya.‎ Mg 18.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved