Aksi 212

Disebut Intimidasi Sopir Bus Pembawa Peserta Aksi 212 ke Jakarta, Ini Tanggapan Polres Prabumulih

Menurut Andi, pihaknya memang menempatkan anggota untuk memantau para peserta sebelum berangkat

Penulis: Edison | Editor: Hartati
facebook Riyan Sandi
Peserta aksi 212 di Jakarta yang diduga mengalami masalah saat akan berangkat 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Tulisan Riyan Sandi di akun facebooknya yang menulis bahwa sopir bus yang akan membawa rombongan untuk ikut aksi bela islam jilid 3 di Jakarta melarikan diri diduga karena mendapat intimidasi dari oknum polisi, dibantah oleh Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE melalui Kabag Ops, Kompol Andi Supriadi SIK SH MH.

Kabag Ops menegaskan, tidak benar jajaran polres Prabumulih mengintimidasi sopir maupun peserta asal Prabumulih yang akan berangkat ikut aksi bela islam jilid 3 di Jakarta pada 2 Desember mendatang.

"Tidak benar tulisan itu, kami tidak ada mengintimidasi sopir maupun para peserta yang akan ikut bela islam. Buktinya mereka sudah berangkat pada Rabu (30/11/2016) sekitar pukul 23.00," tegas Andi ketika dikonfirmasi melalui telpon gengamnya, Kamis (1/12/2016).

Menurut Andi, pihaknya memang menempatkan anggota untuk memantau para peserta sebelum berangkat, hal itu sesuai intruksi jika perkembangan detik per detik harus dilaporkan ke Polda Sumsel maupun ke Mabes Polri.

"Kami harus melaporkan dan memantau peserta sebelum serta setelah berangkat, karena mereka masyarakat Prabumulih dan menjadi tanggungjawab kami untuk mengetahui mereka. Namun tidak benar kalau kita diuduh mengintimidasi, tidak ada sama sekali, mereka sudah berangkat," bebernya.

Kabag Ops Polres Prabumulih, Kompol Andi Supriadi SIK SH MH
Kabag Ops Polres Prabumulih, Kompol Andi Supriadi SIK SH MH

Lebih lanjut Kabag Ops menuturkan, awalnya memang sesuai pantauan pihaknya jika masyarakat yang akan berangkat sekitar 30 orang, namun diperkembangannya menjadi sekitar 120 orang.

"Mereka kan akan berangkat sore tapi tidak tau apa alasannya sopir bus membatalkan, kemudian malam baru akan berangkat. Kami sekali lagi tegaskan tidak ada intimidasi karena mereka sudah berangkat," bebernya.

Pihaknya melakukan pembinaan terhadap para peserta yang berangkat agar tetap menjaga keamanan dan kesatuan bangsa.

Seperti diberitakan, Jelang aksi 212 di Jakarta, sejumlah peserta aksi mulai berangkat menuju ibu kota, Rabu (30/11/2016) malam. Termasuk peserta aksi dari Sumatera Selatan.

Namun, ada kabar tidak baik yang terjadi saat akan berangkat seperti yang diposting oleh akun facebook Riyan Sandi.

Dalam postingannya sekitar pukul 21.00 WIB akun Riyan Sandi mengunggah empat foto yang menampilkan sekelompok orang sedang duduk dan berdiri di satu tempat.

Di belakang orang tersebut terlihat bus berwarna putih biru yang terparkir.

Keempat foto itu menurut akun Riyan Sandi adalah para peserta aksi 212 yang akan berangkat ke Jakarta.

Hanya saja saat berangkat tiba-tiba sopir bus menghilang. Akun Riyan Sandi menulis bahwa sopir tersebut melarikan diri diduga karena mendapat intimidasi dari oknum polisi.

Akun Riyan Sandi juga menuliskan bahwa kejadian itu dialami oleh para peserta aksi dari Prabumulih.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved