Helikopter TNI Hilang Kontak
Keluarga Lettu Cpn Yohanes Masih Yakin Anaknya Selamat
Keluarga Lettu Cpn Yohanes Syaputra masih menunggu kabar resmi dari Dinas Penerangan Mabes TNI dan komandan tempat dinas Lettu Yohanes.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keluarga Lettu Cpn Yohanes Syaputra masih menunggu kabar resmi dari Dinas Penerangan Mabes TNI dan komandan tempat dinas Lettu Yohanes.
Terkait adanya kabar dari gubernur Kaltara yang menerangkan bahwa kru Heli Bell dinyatakan tak ada yang selamat.
Aini Mahlan masih tidak percaya adanya berita yang dirilis oleh wartawan yang bertugas di wilayah Kalimantan.
Aini berharap adanya kabar tersebut tidak benar dan berharap anaknya ditemukan selamat.
"Jauh-jauh lah berita itu, kami yakin selamat," ungkapnya.
Di kediaman orangtua Yohanes di Desa Sungai Pinang Rambutan Kabupaten Banyuasin, seperti hari sebelumnya banyak kerabat yang berdatangan.
BREAKING NEWS: Kru Helly Bell HA-5166 Tidak Ada yang Selamat
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie memastikan tak ada satu pun kru helikopter Helly Bell HA-5166 yang hilang kontak Kamis (24/11/2016) siang, selamat.
Helikopter milik TNI AD ini diketahui jatuh di Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau.
Heli ini dikabarkan bertolak dari Tarakan menuju kawasan Long Bawan membawa barang-barang logistik untuk keperluan di kawasan perbatasan.
Dikabarkan kontak terakhir dari heli sekitar pukul 11.29 Wita.
"Saya dapat kabar hari ini dari masyarakat di sana, dipastikan semua kru yang ada di dalam helikopter itu tidak ada yang selamat," kata Irianto Lambrie, yang ditemui sejumlah wartawan di ruang VIP Bandara Juwata Tarakan, Minggu (27/11/2016).
Orang nomor satu di Provini Kaltara ini mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya para kru Heli Bell milik TNI Angkatan Darat (AD) yang ditumpangi lima awak itu.
"Atas nama pribadi dan masyarakat Kaltara saya mengucapkan bela sungkawa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Irianto.
Sementara itu pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) tujuh mobil ambulance telah siap di Makolanud Tarakan.
Bahkan di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan sudah berdiri tenda biru dan dipagari portal.
Identitas Kru
Diberitakan sebelumnya, helikopter milik TNI Angkatan Darat dilaporkan hilang kontak di Tarakan Kalimantan Utara, Kamis (24/11/2016) siang.
Oktafianus, Kasi Ops Basarnas Kantor SAR Balikpapan mengatakan, helikopter Helly Bell HA-5166 yang hilang kontak berangkat pukul 10.54 Wita terbang menuju Long Bawan.
Pada pukul 10.57 Wita, pilot melakukan kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan untuk kontak ke Malinau Tower.

Lettu Yohanes pilot helikopter TNI AD yang hilang kontak di perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Sekitar pukul 11.16 Wita kontak pertama dengan Malinau Tower," katanya.
Helikopter membawa kru lima orang dan membawa Logistik Pamtas kembali melakukan kontak pukul 11.29 Wita dengan Malinau Tower pada posisi 8NM dari Malinau.
"Namun setelah itu mengalami hilang kontak," kata Oktafianus.
Helikopter yang mengalami lost contac berjenis Bell 5166 TNI yang biasa digunakan membawa dorlog dari Tarakan Menuju Long Bawan.
Mereka membawa lima kru yang semuanya personel TNI.
Mereka adalah Lettu Cpn Abdi, Lettu Cpn Yohanes Syahputra, Lettu Cpn Ginas, Sertu Bayu dan Praka suyanto.
Kecemasan Ayah Lettu Cpn Yohanes Menunggu Kabar
Aini Mahlan ayah pilot Helikopter Bell TNI AD yang jatuh di perbatasan Malaysia-Indonesia, Lettu Cpn Yohanes Syaputra warga Dusun II nomor 18 RT 5 Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Banyuasin feeling anaknya masih hidup.
Dia telah mendapatkan kabar, menjelaskan Helikopter telah ditemukan, namun belum bisa dipastikan apakah kabar tersebut benar adanya.
Kediaman orangtua Lettu Cpn Yohanes Syaputra ramai didatangi tetangga menanyakan kabar anaknya
Diakui, Anes baru bertugas 1,5 bulan untuk di perbatasan Kalimantan- Malaysia. Ia menetap di Paru (Jakarta) dan mess Pondok Cabe TNI.
Diketahui Anes merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Yohanes telah memiliki istri dan dua putri.

