Helikopter TNI Hilang Kontak
Helikopter TNI Hilang Kontak, Basarnas Yakin Pesawat Berada di Koordinat Berikut
Helikopter yang membawa logistik untuk keperluan TNI di wilayah perbatasan tersebut hilang kontak sekitar pukul 11.29 Wita.
TRIBUNSUMSEL.COM, NUNUKAN- Sebuah helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor registrasi HA-5166, Kamis (23/11/2016), hilang kontak di wilayah perbatasan sekitar Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Helikopter yang membawa logistik untuk keperluan TNI di wilayah perbatasan tersebut hilang kontak sekitar pukul 11.29 Wita. Helikopter take off dari Tarakan pada pukul 10.45 Wita akan menuju Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Adapun pilot heli tersebut adalah Lettu Cpn Yohanes Syahputera dan membawa empat orang kru, yakni Lettu Cpn Abdi, Lettu Cpn Ginas, Sertu Bayu, dan Praka Suyanto.
Basarnas Kalimantan Timur – Kalimantan Utara mengaku telah menerima informasi terkait hilang kontaknya helikopter TNI AD di wilayah perbatasan.
Namun, hingga Kamis malam ini, Basarnas mengaku belum ada permintaan dari TNI AD untuk melakukan upaya pencarian.
Basarnas menyebutkan, pihaknya siap melakukan upaya pencarian jika sudah menerima permintaan resmi dari TNI AD.
“Untuk kesiapan dari Basarnas, kami sudah siap turun sejak lost contact diinfokan kepada Basarnas. Namun, kami masih menunggu permintaan dari TNI,” ujar Kasie Operasi Basarnas Balikpapan Octavianto.
Helikopter melakukan kontak pertama pukul 11.16 Wita dengan Malinau Tower. Kontak terakhir dilakukan pukul 11.29 Wita ke tower yang sama dengan posisi 8 NM dari Malinau. Pukul 11.15 Wita heli melakukan kontak pertama dengan ATC Malinau. Pukul 11.24 Wita heli melakukan kontak kedua dengan ATC Malinau Posisi 8 NM.
Kontak terakhir antara heli dengan ATC Malinau terjadi pada pukul 11.29 Wita.
Temukan Koordinat
Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor penerbangan HA-5166 dipastikan berada tidak jauh dari perbatasan Indonesia dan Malaysia. Helikopter terpantau berada di titik 03°48'54.0N 116°03'03.6E.
Kepala Basarnas Balikpapan Mujiono mengungkapkan, pada titik koordinat itu helikopter berada di 176, 33 Km dari Bandara Juwata di Tarakan dan 40 Km dari Long Bawan sebagai titik seharusnya tiba.
"Long Bawan itu sudah daerah perbatasan. Berarti kira-kira 45 Km dari perbatasan," kata Mujiono, Kamis (24/11/2016).
"99 persen helikopter berada di titik koordinat itu. 100 persennya kalau kita tiba di sana," kata Mujiono.
Kawasan dimana helikopter berada merupakan hutan lebat dengan kontur bukit dan lembah dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Mujiono juga memastikan kawasan itu juga masuk dalam Taman Nasional Kayan Mentarang.
Namun pihaknya belum bisa memastikan mengenai nasib awak dan penumpangnya maupun kondisi helikopter. "Apakah itu mendarat darurat atau jatuh belum bisa dipastikan. Begitu juga kondisi awak. Hanya bisa dipastikan bila sudah tahu posisinya ada di sana (hutan TN Kayan Mentarang)," kata Mujiono.
Helikopter TNI terbang membawa logistik milik TNI dari Juwata menuju Long Bawan. Selain itu, helikopter membawa 3 pilot dan 2 mekanik yang semuanya adalah tentara.
Helikopter terbang pukul 10.54 dan dijadwalkan tiba di Long Bawan pukul 11.55. Heli belum tiba hingga Rabu sore membuat semua unsur penyelamatan, baik TNI, bandara, Airnav, Basarnas, menyepakati untuk melakukan pencarian lewat udara dan darat.
"Pencarian berlangsung besok. Malam ini pematangan rencana," kata Mujiono.
Sementara itu, sampai saat ini informasi dari pihak Kodam VI Mulawarman atas kejadian ini.