Dari Kebutuhan 700 Kantong Darah, 20 Persennya Digunakan Untuk Cuci Darah
Mengapa menyasar pelaJar, sebab usia produktif donor darah pemula ini 17 tahun keatas dan maksimal usia 50 tahun lebih.
TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA - Tingkat kesadaran masyarakat di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan aksi donor darah dinilai masih rendah.
Menyikapi hal itu, Seketaris PMI OKU Yunizir didampingi Kabag Menejemen Kuaalitas, Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI OKU, Dedi Arisandi menjelaskan pihaknya terus melakukan sosialiasi.
"Kita akui kesadaran masih rendah untuk melakukan donor darah di OKU. Menyikapi hal itu kita terus melakukan sosialisasi kesadaran donor darah ini. Yang kita utamakan kepada pelajar," katanya saat dibincangi Tribun Sumsel, Kamis (24/11/2016).
Mengapa menyasar pelaJar, sebab usia produktif donor darah pemula ini 17 tahun keatas dan maksimal usia 50 tahun lebih.
"Harapan kita mensosialisasikan ke pelajar ini targetnya bukan sekarang. Namun dua sampai tiga tahun kedepan. Dengan harapan melakukan aksi donor darah ini sebagai gaya hidup di OKU ke depannya," ucapnya.
Ia menjelaskan, di Kabupaten OKU ini perbulan dibutuhkan 700 kantong darah.
Hal ini belum bisa terpenuhi, sebab stok di PMI tidak sampai sebanyak itu.
Meski demikian bukan berarti kebutuhan darah tidak terpenuhi, tetap terpenuhi.
Sebab jika PMI terjadi kekosongan, yang membutuhkan darah langsung mengajak pendonor untuk diambil darahnya.
"Dalam sehari, relawan sukarela yang donor darah ke UTD PMI ini perhari paling 2 sampai 3 orang saja. Kebanyakan pendonor ke PMI itu, sifatnya situasional. Saat ada yang membutuhkan darah baru melakukan donor," ucapnya.
Disinggung mengenai permintaan darah ini kebanyakan digunakan untuk pasien mana, kata Yunizir hampir 20 persen dari kebutuhan dibutuhkan untuk permintaan pasien penyakit ginjal yang memerlukan cuci darah.
"Selebihnya untuk permintaan pasien lain, misalnya kecelakaan dan operasi," ucapnya.(rws)