Begini Cara Pemkab OKU Mengubah Wilayah Kumuh Nantinya
Diantaranya, sebagai tugas pokok dinas baru yakni, seperi yang disiapkan, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasu Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA - Di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) masih ada pemukiman kumuh.
Mengetahui hal itu pemerintah setempat tidak tutup mata.
Pasalnya, pemerintah OKU melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK), sudah melakukan pendataan dan akan segera diambil kebijakan dan tindakan.
Seketaris Dinas PU CK OKU, saat dibincangi Tribun Sumsel, hasil pendataan mereka ada beberapa daerah yang dinilai masih kumuh kategori sedang.
Diantaranya, kawasan Talang Jawa, Batuh Kuning, Saung Naga dan Kemalaraja.
"Beberapa wilayah ini terletak di Kecamatan Baturaja Barat dan Kecamatan Timur. Bisa dikatakan dalam Kota Baturaja," katanya.
Dikatakan kawasan kumuh kata, H Hasan tentunya sesuai dengan beberapa kriteria penilaian sebagai indikator.
Yakni, dari sisi drainase, sanitasi, airminum, sampah, potensi kebakaran dan kondisi rumah penduduk.
"Saat ini kita masih melakukan pendataan. Eksennya untuk menyikapi wilayah kumuh ini, pada 2017. Dimana setelah PUCK sesuai nomenklatur SKPD baru berganti nama menjadi Dinas Perumahan dan Pemukinan. Sebab untuk mengambil tindakan dan perhatian kawasan kumuh ini dianggarkan pada APBD OKU tahun 2017," katanya.
Banyak hal yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti daerah kumuh menjadi tidak lagi kumuh.
Diantaranya, sebagai tugas pokok dinas baru yakni, seperi yang disiapkan, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasu Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Dimana melalui Pamsimas ini, perhatian lebih seperti pembuatan sumur bor dan sebagainya.
Program Kotaku.
"Program kotaku ini, untuk 2017 pertama kali akan dilakukan di dalam kota Baturaja. Diantaranya untuk menyikapi daerah-daerah yang dinilai kumuh," jelasnya.
Dari program Kotaku ini, kata H Hasan, pemerintah menggarkan bedah rumah sesuai rencana sebanyak 100 unit untuk kawasan kumuh.
Dimana satu rumah direncanakan mendapat kucuran dana lebih kurang sekitar Rp 15 juta.
"Harapan kita ke depan di Baturaja ini tidak ada lagi kawasan kumuh," tegasnya.(rws)
