Tidak Ada Damai, Pelanggaran Lalu Lintas Merupakan Bentuk Arogansi
- Dalam Operasi Zebra yang menurunkan 100 personil anggota polisi ini, menyasar para pelanggaran lalu lintas, berupa pelanggaran rambu-rambu lalulint
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam Operasi Zebra yang menurunkan 100 personil anggota polisi ini, menyasar para pelanggaran lalu lintas, berupa pelanggaran rambu-rambu lalulintas, batas kecepatan kendaraan, serta para pengendara yang melawan arus lalulintas, Rabu (16/11/2016).
"Untuk menentukan batas kecepatan kendaraan, kita masih kesulitan karena kita tidak memiliki alatnya. Namun, sasaran ini sudah ditargetkan oleh Koorlantas Polri," tegasnya.
Untuk teknis operasi, menurut Kapolresta Palembang, operasi akan digelar secara berpindah-pindah, dan tidak statis.
Selain itu, tidak akan kata damai ditempat ataupun pungli dalam operasi ini, jika memang bersalah melakukan pelanggaran lalulintas.
"Tidak ada damai-damai itu, kita harus menaati peraturan. Jika ada yang seperti itu, lapor ke saya. Jadi itu tadi, pelanggaran lalulintas itukan sebuah bentuk arogansi, sehingga harus ditekan. Kita harapkan juga, dalam operasi ini dari tahun ke tahun angka pelanggaran lalulintas itu dapat ditekan, bukan malah tinggi ya," jelasnya.