Memprihatinkan Hidup di Desa Tertinggal Kondisi Warga di Desa Ini Juga Terbelakang
Dia mengaku, evakuasi dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
TRIBUNSUMSEL.COM, AMBON - Seorang bocah asal Desa Tubir Siwang, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), bernama Nini dilarikan ke rumah sakit karena penyakit busung lapar.
Bocah berusia dua tahun ini dibawa dari desanya oleh tim medis dari RSUD Bula, bersama Komunitas Peduli SBT dengan menggunakan long boat, Sabtu (12/11/2016), lantaran jalur darat menuju desa itu sangat sulit untuk ditempuh.
Koordinator Peduli SBT, Saleh Tianotak, mengungkapkan, kondisi bocah malang itu sangat memprihatinkan dan saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit.
“Sudah dibawa ke RSUD Bula dan saat ini sedang dirawat disana,” kata Tianotak saat dihubungi dari Ambon, Senin (14/11/2016).
Dia mengaku, evakuasi dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
“Setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kita langsung menuju desa itu pada Jumat pekan lalu,” kata Tianotak.
Dia menjelaskan, selain membawa bocah malang itu untuk menjalani perawatan medis, pihaknya bersama Dinas Kesehatan SBT juga memberikan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan kepada warga desa setempat.
“Ada ibu hamil yang tidak tahu usia kandungannya, kami juga mengajari warga untuk hidup bersih, karena memang kondisi mereka disana sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten SBT maupun Pemerintah Provinsi Maluku agar dapat merespon masalah tersebut karena warga di desa terpencil itu saat ini sangat membutuhkan bantuan.
“Harapannya, pemerintah daerah dapat merespon masalah tersebut. Ada beberapa anak yang kami dapati kondisinya juga sangat buruk dan berpotensi terserang penyakit busung lapar jika tidak segera ditangani,” ungkapnya.
Menurut Tianotak, kondisi Desa Tubir Siwang sendiri sangat terisolasi. Oleh karena itu, setiap perjalanan ke wilayah tersebut dilakukan dengan long boat.
“Kondisinya desa sangat tertinggal kehidupan warganya juga sangat terbelakang. Bayangkan saja untuk sampai ke jalan raya dari desa itu warga harus bejalan kaki menempuh perjalanan 24 kilometer,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten SBT, Mukti Keliobas, yang ditemui di Kantor Gubernur Maluku, Senin (14/11/2016), tidak menampik bahwa ada warganya yang terserang busung lapar.
“Ada informasi itu memang dan saya sudah minta Dinas Kesehatan untuk segera melakukan penanganan medis,” kata Mukti.
Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty/Kompas
