Liga Inggris

Ekspresi Berlebihan di Lapangan Bikin Antonio Conte Takut Kena Serangan Jantung

Conte memang dikenal sebagai sosok yang ekspresif. Tak jarang ia terlihat berjingkrak kegirangan atau berteriak saat timnya mencetak gol

IAN KINGTON/AFP
Antonio Conte berteriak demi memberikan instruksi kepada pemain Chelsea saat melawan Watford pada lanjutan Premier League di Stadion Vincarage Road, 20 Agustus 2016. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Bukan cuma kekalahan yang ditakutkan manajer Chelsea, Antonio Conte. Pria Italia itu juga khawatir mendapat penyakit jantung karena terlalu eksplosif di pinggir lapangan.

Conte memang dikenal sebagai sosok yang ekspresif. Tak jarang ia terlihat berjingkrak kegirangan atau berteriak saat timnya mencetak gol.

Tengok saja ketika Chelsea menghajar Manchester United 4-0 pada pekan ke-9 Premier League 2016-2017. Setelah terciptanya gol kedua yang dicetak Gary Cahill, Conte berlari ke arah penonton dan berteriak.

Baca Juga

Komentar Conte soal Pertemuan dengan Pogba

Mengapa Conte Menolak Permintaan Diego Costa?

Pentingnya "Clean Sheet" di Mata Conte

Conte khawatir kebiasaannya meluapkan emosi bisa berimbas buruk buat kesehatan. Ia bahkan berpikir menggunakan alat untuk memonitor detak jantung.

"Saya tahu itu bisa menimbulkan risiko. Dalam satu pertandingan, saya akan memakai GPS untuk memonitor jantung saya," kata Conte seloroh.

Conte sendiri sudah menerapkan gaya hidup sehat. Selain rajin berolahraga, eks juru taktik Juventus itu juga mengkonsumsi makanan yang baik untuk tubuh.

"Saya selalu menyukai makanan sehat dan rajin berlari untuk mendapatkan tubuh yang sehat," ucap Conte.

"Saya menghindari karbohidrat dan banyak makan protein dalam buah serta sayuran. Namun, saya terkadang makan spageti bersama istri dan anak," ujar Conte lagi.

Sudah 9 laga Premier League dilakoni Conte bersama Chelseapada musim ini. Hasilnya, Eden Hazard dkk menuai 19 poin dari hasil 6 kemenangan, satu seri, dan 2 kekalahan.

Catatan tersebut lebih baik dibanding musim lalu. Dalam jumlah laga serupa, skuat yang saat itu diasuh Jose Mourinho hanya mampu mengemas 11 poin. (Ade Jayadireja)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved