Kita Bukan Lepas Tangan, Tapi Harus Sinergi Melakukan Tindakan

Adanya pedagang buah menggunakan mobil, dipinggiran jalan area Pasar Atas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) diakui pihak Dinas Perhubungan (Dishub) se

TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA
Sejumlah pedagang menempati rumah toko (ruko) di area Pasar atas Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) seakan menguasai trotoar jalan, yang selayaknya untuk penjalan kaki 

TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA - Adanya pedagang buah menggunakan mobil, dipinggiran jalan area Pasar Atas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) diakui pihak Dinas Perhubungan (Dishub) setempat sedikit sulit untuk dilakukan penertiban.

Untuk mengambil tindakan, Kepala Dihub OKU Firmansyah menjelaskan,, perlu ada kerjasama dan sinergi antara Dishub, Sat Lantas dan Sat Pol PP.

Mengapa demikian, katanya karena kalau dilihat dari segi angkutan, mobil pick up yang digunakan untuk mengangkut barang apa saja bisa. Namun jika dipakai untuk berjualan salah.

Mengenai lalu lintas jalan, itu merupakan kewenangan sat lantas. Sementara untuk penegak Perda Pastinya Pol PP yang lebih berwenang.

"Bukannya kita lepas tangan. Namun untuk menertibkan itu kita harus sinergi. Kita tidak bisa kerja sendiri." kata Kadishub OKU, Firmansyah.

Untuk itu kata Firmansyah mereka akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait."Akan kita koordinasikan," ucapnya.

Disinggung mengenai lahan parkir yang digunakan pedagang, kata Firmansyah bagian luar area Pasar Atas memang kewenangan Dishub. Namun untuk bagian dalam pasar itu merupakan kewenangan pihak pasar.
"Di sana memang ada sebagian lahan parkir yang ditempati pedagang buah. Kita akan tegur pengelola parkir. Lahan parkir itu untuk parkir kendaraan, bukan untuk berdagang," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi arus lalulintas di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) benar-benar menyedihkan. Pasalnya, daerah yang berusia 107 tahun ini, terlihat sembrawut. Terlebih di kawasan Pasar Atas Baturaja.
Terpantau, pada petang hari para pedagang buah menggunakan mobil terlihat memarkirkan kendaraan mereka untuk menjajakan dagangan buah. Macam-macam buah yang dijual. Mulai dari jeruk, mangga hingga jenis buah lainnya. Hargapun berpariasi. Dagangan buah itu di jual mulai Rp 10.000 perkilogram.

Meski bersusun rapi dipinggir jalan. Mobil Pick Up bertenda yang seakan beralifungsi menjadi lapak dangan itu membuat jalan menyempit. Pada hal arus lalulintas ramai di sana. Belum lagi saat datangnya pembeli yang terkesan sama tingkahnya. Memarkirkan kendaraan seenaknya, dan berdampak terhadap jalan semakin menyempit.(rws)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved