Herman Deru: Jangan Mengabaikan Pendidikan Usia Dini
Secara umum Herman Deru juga menilai pendidikan saat ini sudah berjalan baik, walau harus ada perbaikan baik dari sisi kualitas.
Penulis: Arief Basuki Rohekan |

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Tokoh Sumsel Herman Deru mengungkapkan, belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu, dan jangan pernah mengabaikan pendidikan anak di waktu kecil atau usia dini, karena disinilah masa keemasannya.
"Ibarat kertas putih yang masih bersih, apapun yang ditorehkan diatasnya akan Nampak jelas, itulah otak anak usia dini, mudah masuk dan akan nempel dalam waktu yang lama,” kata Herman Deru dalam sambutan pada acara latihan manasik haji anak usia dini, di Gedung Sehati kelurahan Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang.
Dalam kesempatan tersebut Herman Deru yang juga Bakal Calon Gubernur Sumsel menegaskan, bahwa anak usia dini itu diibaratkan bagai sebuah rotan yang dapat dibentuk menjadi apa saja. Misalnya, menjadi kursi, meja dan sebagainya.
“Akan tetapi, bila yang kita lengkungkan itu adalah kayu atau papan, maka yang terjadi akan selalu patah dan gagal. Kurang lebih begitu, analogi terhadap pendidikan usia dini,” ucap Deru.
Herman Deru juga menyampaikan bahwa jika dirinya kelak menjabat Gubernur Sumsel, akan mengevaluasi kebijakan yang ada saat ini, tentu melanjutkan yang telah baik dan melengkapi yang menjadi kekurangan dari pemerintah saat ini.
Dimana, kebijakan Pemerintah secara umum harus berorientasi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, baik pendidikan tinggi, pendidikan menengah dan pendidikan dasar serta pendidikan anak usia dini.
"Kebijakan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini haruslah nyata, misalnya bantuan sarana dan prasananya, hal ini dimaksudkan untuk membentuk karakter anak sejak dini,” lanjut Deru.
Secara umum Herman Deru juga menilai pendidikan saat ini sudah berjalan baik, walau harus ada perbaikan baik dari sisi kualitas.
“Pemerintah harus mendorong dibukanya akses terhadap pendidikan tinggi selebar-lebarnya, karena berdasarkan hasil data BPS Sumsel 2014, masyarakat Sumsel yang mengenyam pendidikan tinggi hanya sebanyak 7,17 persen. Ini harus menjadi concern dan perhatian kita semua,” pungkasnya.