Kerjasama Militer Diharapkan Selesaikan Masalah Perbatasan
Latihan bersama ini digelar dari tanggal 19 hingga 30 September 2016.
TRIBUNSUMSEL.COM, PONTIANAK - Latihan bersama Keris Kartika Malaysia Indonesia (Kekar Malindo) 40 AB/2016 resmi ditutup.
Penutupan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Ahmad Supriyadi, Jumat (30/9/2016).
"Dengan selesainya latihan ini berarti para prajurit telah meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara TNI AD dengan TDM serta terlatihnya validitas protap Malindo. Di samping itu juga meningkatkan unsur Komando Kompi Senapan Yonif dalam operasi bersama," ujar Ahmad seperti yang dikutip dalam siaran persnya, Sabtu (1/10/2016).
Ahmad memaparkan, permasalahan seperti yang ada di perbatasan diharapkan bisa diselesaikan melalui kerja sama bidang militer ini, apakah itu dalam bentuk pemberantasan teroris atau gerakan separatis.
"Mungkin bisa menggunakan basis di perbatasan atau di Indonesia maupun di Malaysia, sehingga bisa diatasi dengan kerja sama yang baik,” jelas Ahmad.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Panglima Briged ke 31 Infantri Malaysia Brigjen Jamaluddin Bin Jambi menutup latihan yang diikuti oleh 130 prajurit TNI AD serta 400 personel Tentara Darat Diraja Malaysia (TDM) di Sempadi, Kuching, Sarawak.
Latihan bersama ini digelar dari tanggal 19 hingga 30 September 2016.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan Bendera Kekar Malindo secara simbolis dari pihak Malaysia oleh Jamaluddin kepada pihak Indonesia yang diterima Ahmad Supriyadi, yang menandakan bahwa tahun yang akan datang, latihan diselenggarakan di Indonesia.
Penulis : Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan
Editor : Farid Assifa
