Tahu Perang Suriah Sudah Menjadi Kejahatan Kemanusian Tapi PBB Hanya Diam dan Berikan Kecaman Saja

Kondisi itu pun makin mengurangi layanan medis di kota yang dihantam pertempuran keras selama lebih dari lima tahun tersebut.

AFP
Seorang pria yang kehilangan anggota keluarganya menangis sambil duduk di depan rumahnya yang hancur akibat serangan udara pasukan rezim Suriah di desa Maaret al-Numan, Provinsi Idlib. 

TRIBUNSUMSEL.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsaBan Ki-moon mengecam serangan-serangan terhadap dua rumah sakit terbesar di daerah yang dikuasai pemberontak di Kota Aleppo, Suriah.

Dia menyebut aksi itu sebagai kejahatan perang.

"Mari kita jelaskan. Mereka yang menggunakan senjata-senjata yang lebih menghancurkan tahu benar apa yang mereka lakukan," kata Ban Ki-moon di hadapan Dewan Keamanan PBB, di New York, Rabu (28/9/2016).

"Mereka tahu melakukan kejahatan perang," tegas Ki-moon.

Kerusakan akibat serangan-serangan itu menyebabkan RS-RS itu tidak berfungsi.

Kondisi itu pun makin mengurangi layanan medis di kota yang dihantam pertempuran keras selama lebih dari lima tahun tersebut.

RS M2 dan M10 berada di bagian Aleppo yang dikuasai pemberontak yang menentang Presiden Bashar al-Assad.

Namun, hingga kini tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap RS-RS itu.

Militer Suriah, dan sekutunya Rusia, serta koalisi yang dipimpin Amerika Serikat semuanya mengebom sasaran-sasaran di Suriah.

Selanjutynya, dalam berbagai kesempatan mereka saling menyalahkan serangan udara yang menghantam sasaran-sasaran sipil, seperti RS.

Adham Sahloul dari Syrian American Medical Society mengatakan, serangan udara itu disengaja, dan hanya tersisa 29 dokter yang masih berada di Aleppo untuk merawat 350 ribu orang.

Editor : Glori K. Wadrianto
Sumber : VOA Indonesia,

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved