PON XIX 2016

Bantingan Ronald Tak Dihitung Juri, Gulat Sempat Ricuh

Keduanya saling protes, karena tidak menerima hasil dari juri.

TRIBUN SUMSEL/SIEMEN MARTIN

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Siemen Martin

TRIBUNSUMSEL.COM, BANDUNG - Sebelum pertandingan Ronald melawan Sapto, insiden memalukan terjadi di partai final gulat kelas 61 kg antara atlet Kaltim melawan tuan rumah Jabar. Dimana kedua pelatih saling masuk ke lapangan disaat pertandingan terjadi. Bahkan harus ditunda selama 2 jam.

Keduanya saling protes, karena tidak menerima hasil dari juri. Penyulutnya karena Jabar diuntungkan juri dengan diberikan nilai dua sehingga sama poin 4-4 namun dalam hitungan statistik Jabar dimenangkan.

Aparat TNI dan Kepolisian yang mengamankan jalannya pertandingan, langsung melakukan langkah sigap. Kedua suporter juga saling ejek yang semakin membuat suasana panas.

Beruntung juri dan panitia mengambil langkah sikap dengan mengulang pertandingan dan dimenangkan Kaltim lewat atletnya Hamka.

Pegulat Sumsel yang turun di kelas 125 kg Freestyle, Ronald Lumban harus mengakui ketangguhan pegulat asal Jatim Sapto, saat partai final di GOR Saparua, Minggu (25/9/2016) malam. Di set pertama Ronald harus ketinggal 5 poin setelah juri memutuskan bantingan Sapto masuk dalam hitungan nilai.

Akhirnya, Ronald harus menerima medali perak setelah kuncian Sapto berhasil menghentikan pegulat asal Sumsel tersebut dan dinyatakan menang oleh Juri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved