PON JABAR 2016

Sumsel Dicurangi, Namun Akan Terus Berjuang

Pihaknya pun tidak menampik bahwa kekuatan olahraga di tanah air sejauh ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa seperti Jatim, Jabar dan DKI Jakarta.

ISTIMEWA
PROMOSI ASIAN GAMES - Official Tim PON Sumsel melakukan promosi Asian Games 2018 di Sumatera Selatan disela kegiatan PON Jabar, Sabtu (17/9/2016) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyaknya kecurangan yang menimpa atlet Sumatera Selatan saat berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar mendapat tanggapan dari KONI Sumsel.

Namun meskipun demikian, KONI Sumsel masih terus optimis dapat memenuhi target yang sudah dicanangkan sebelumnya yakni masuk 10 besar.

Hal ini diungkapkan Ketua Harian KONI Sumsel, Nasrun Umar saat ditemui di posko kontingen Sumsel di hotel Royal Dago Bandung, Jumat (23/9) pagi.

Menurutnya pihaknya hingga saat ini belum mengibarkan bendera putih tanda menyerah dan memilih fokus untuk terus berjuang di sisa pertandingan.

"Memang ada beberapa nomor yang kita prediksi namun lepas, tetapi cabor unggulan kita seperti anggar baru memulai pertandingan. Dengan sangat melejitnya Jabar di pemuncak klasemen dan melihat perolehan medali sejauh ini yang lebih banyak tersebar di kontingen yang masuk di posisi 3 besar, maka jika kita mampu mengamankan emas di nomor andalan selama ini maka target awal Sumsel untuk masuk 10 besar akan tetap bisa tercapai," ujar Kepala Dinas dan Perhubungan Kominfo Sumsel ini.

Salah satu cabor yang menurutnya masih akan menjadi lumbung medali emas bagi Sumsel adalah anggar yang baru memulai pertandingannya hari ini (Jumat, 23/9).

“Dari anggar kita targetkan bisa mendapatkan minimal 3 emas, kemudian masih ada cabor lain seperti atletik yang juga beberapa nomornya juga sangat besar. Kita belum menyerah dan akan terus berjuang hingga penghabisan,” tekadnya.

Pihaknya pun tidak menampik bahwa kekuatan olahraga di tanah air sejauh ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa seperti Jatim, Jabar dan DKI Jakarta.

“Tetapi kita juga cukup bangga karena atlet Sumsel di PON kali ini merupakan binaan sendiri dan justru ada daerah lain yang membajak atlet kita. Mereka pun rata-rata masih sangat berusia dan baru pertama kali bertanding di ajang PON ini,” ungkapnya.

Saat ditanya apakah akan mengikuti jejak daerah lain yang sudah melayangkan protes resmi terkait banyaknya kecurangan yang terjadi di lapangan, Nasrun mengaku pihaknya belum memikirkan hal tersebut.

“Kecuali sudah lebih dari 50 persen kontingen yang melakukan hal tersebut, maka mungkin saja kita juga mundur. Apa yang dilakukan oleh Jabar juga sangat wajar sebagai tuan rumah. Namun memang ada pengecualian di beberapa cabor yang sangat nyata, seperti bagaimana atlet menembak andalan kita Maharani Ardi yang jelas dicurangi di nomor andalannya 50M kemarin sehingga gagal meraih medali emas,” tambahnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi adanya kecurangan tersebut, para atlet Sumsel sendiri sejak awal sudah diberikan bekal 4C yakni concentration, control, confidence dan challenge.

“Mereka tidak boleh kalah dan menyerah walau ada tekanan dari banyak pihak, karena itu diperlukan 4C tersebut yakni konsentrasi penuh, kemudian mampu mengontrol diri lalu percaya diri saat bertanding dan jadikan semua laga sebagai tantangan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved