PON JABAR 2016

Fidella: Next, Sea Games 2017 dan Asian Games 2018

. Tak lupa juga dia berharap warga terus mendukung agar cita-citanya mewakili daerah maupun negara di ajang internasional tercapai.

TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN
Fidella, mempersembahkan dua emas untuk Sumatera Selatan dalam perhelatan pekan olahraga nasional (PON) XIX di Jabar, Cabor menembak. 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mempersembahkan dua emas untuk Sumatera Selatan dalam perhelatan pekan olahraga nasional (PON) XIX di Jabar. Tak membuat Fidella puas, dirinya menargetkan bisa ikut menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di ajang Sea Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur dan Asian Games 2018.

"Pinginnya ke tingkat internasional, tentu saya harus giat berlatih dan fokus terus," ungkap peraih emas dinomor 10 meter air rifle perorangan dan beregu putri ini.

Gadis kelahiran Palembang 10 Oktober 1994 ini pun membeberkan kunci meraih medali emas, yaitu dengan teknik mengatur nafas saat membidik kemudian setelah posisi center baru jari telunjuknya menarik pelatuk senjata.

Kemudian tak lepas dari porsi latihan, jelang perlombaan event empat tahunan ini, Fidella melakukan latihan sebanyak tiga tahapan, yaitu tahapan khusus latihan kering tanpa peluru, kemudian tahapan pra kompetisi latihan tuntutan skor dan latihan kompetisi mirip seperti pertandingan serta menghabiskan 100 butir peluru.

"Latihan dilakuin dua kali sehari, pagi dengan sore," kata putri pasangan Fajri Akbar dan Sholicha ini.

Emas yang dipersembahkan diakui untuk seluruh warga Sumsel, kedua orang tuanya dan pengurus Perbakin yang selalu mendukung. Tak lupa juga dia berharap warga terus mendukung agar cita-citanya mewakili daerah maupun negara di ajang internasional tercapai.

Awal mula menyukai olahraga menembak setelah diajak untuk menonton aksi alm Alwi Shopie berlatih menembak yang tak lain sebagai nenek. Tak ada rasa takut saat memegang pertama kalinya senjata meskipun senapan angin.

"Waktu itu almarhum pengurus Perbakin, setiap latihan diajak, ya akhirnya kepingin juga dan didukung oleh keluarga, memang awalnya sangat sulit karena harus menjalani proses tahap pertahap, alhamduliah hasilnya sudah terlihat sekarang," kata mahasiswi semester 9 teknik sipil ini.

Tak lupa juga, setiap ingin bertanding ataupun berlatih, Fidella terus menghubungi orangtua terutama sang ibu. Karena tanpa ridho orangtua maka tidak mungin dia menganggap bisa menggapai prestasi.

"Saat bertanding saya berdoa dan serahkan saja keputusannya dengan Allah, karena kalau rezeki tidak akan kemana-mana," kata pemilik pipi chuby ini.

Diasuh oleh pelatih Kuncung Sudiono, tak jarang juga mengingatkan untuk tetap fokus apalagi ibu yang mengingatkan selalu tenang dan rileks serta tidak usah banyak pikiran.

Diluar prestasi, ternyata Fidella tengah galau karena kuliahnya belum selesai, di semester 9 ini, dia sudah menyusun skripsi sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana. Diakui belum kelarnya kuliah karena harus mengorbankan demi kepentingan prestasi di dunia olahraga.

"Memang lagi nyusun skripsi, tapi kemarin fokus latihan jadi dilewati dulu, tapi pengorbanan ada hasilnya," katanya seraya tertawa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved