Penjagaan Tak Terlalu Ketat, Teguh Puluhan Kali Curi Solar di Bengkel PT KAI
Kurangnya penjagaan di Dipo Lokomotif atau Bengkel PT KAI Divre III Sumsel, yang berada di Jalan Dipo Kelurahan Kertapati Kecamatan Kertapati, Membuat
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kurangnya penjagaan di Dipo Lokomotif atau Bengkel PT KAI Divre III Sumsel, yang berada di Jalan Dipo Kelurahan Kertapati Kecamatan Kertapati, Membuat warga sekitar dengan leluasa mencuri bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar yang ada di lokomotif tersebut. Bahkan, dalam setahun terakhir, sudah puluhan kali warga sekitar mencuri solar tersebut.
Puluhan kali beraksi, akhirnya satu dari sekian banyak warga sekitar yang melakukan pencurian, diamankan di Mapolsek Kertapati. Pria yang bernasib sial itu ialah Teguh Pranito (28). Ia tak dapat melawan, setelah polisi menggerebek kediamannya di kawasan Jalan Abi Kusno CS Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, Minggu (4/9/2016).
Menurut Teguh, saat diamankan di Mapolsek Kertapati mengatakan, ia dan kelompoknya tak sendiri dalam melakukan pencurian di kawasan tersebut. Menurutnya, lebih dari 20 orang yang terbagi dari beberapa kelompok yang sering mencuri di areal dipo tersebut.
"Yang mencuri ya warga yang tinggal di dekat kawasan tersebut. Banyak kelompoknya pak, bukan kami saja. Sekali beraksi, kami kadang orang tiga sampai 10 orang, dan bisa mengangkut tiga sampai 10 jerigen sekali beraksi pak," ujarnya saat diamankan petugas, Senin (5/9/2016).
Teguh mengaku, tak susah untuk mereka menjual solar hasil curiannya tersebut. Pasalnya, sudah ada penadah yang siap membeli solar hasil curian tersebut.
"Kami jual ke D, warga Kertapati sinilah. Satu liternya kami jual Rp 4 ribu pak. Uangnya ya abis buat keperluan keluarga saja," ujar duda yang berprofesi sebagai sopir ini.
Diceritakan Teguh, ia masuk ke dalam Dipo tersebut dengan cara mengendap-ngendap melalui roda kereta api di saat penjagaan tidak terlalu ketat. Menggunakan selang, mereka menyodot solar dari dalam tangki lokomotif dan dipindahkan ke dalam jerigen.
"Kami sudah tahu, penjaga-penjaga yang ketat atau tidaknya. Kami selalu beraksi setiap dinihari pak. Jam 01.00 atau jam 02.00 pagi. Baru sekali ini pak kami tertangkap, saya kenal semua siapa saja yang mencuri solar tersebut," katanya.