Oknum Pol PP Pemprov Sumsel Sempat Tebaskan Parang ke Arah Sukar

Saat itu Rosihan datang untuk melarang Sukar melakukan aktivitas cocok tanam di kawasan tersebut.

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL/ SLAMET TEGUH RAHAYU
Sukar tengah memberikan keterangan atas peristiwa yang dialaminya 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tengah bercocok tanam di lahan yang akan dibangun kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, di kawasan Jalan Pangeran Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, tiba-tiba Sukar (33) di datangi oleh anggota Sat Pol PP Pemerintah Kota (Pemprov) Sumsel bernama Rosihan (41), Jumat (19/8/2016)

Saat itu Rosihan datang untuk melarang Sukar melakukan aktivitas cocok tanam di kawasan tersebut.

Merasa tak bersalah, karena lahan tersebut belum diganti rugi oleh pemerintah, Sukarpun enggan meninggalkan aktivitasnya.

Puncaknya, terjadi adu mulut diantara keduanya, hingga berujung ke kontak fisik.

Uniknya, setelah peristiwa tersebut berhasil dilerai oleh masyarakat dan anggota Sat Pol PP lainnya, keduanya lantas sama-sama melapor ke Polresta Palembang atas tuduhan penganiayaan dan pengeroyokan.

Laporan tersebut juga didasari, karena keduanya sama-sama mengalami luka ringan.

Sukar mengalami luka pada telapak tangan kirinya karena terkena sabetan parang, sementara Rosihan luka gores pada punggungnya akibat sabetan parang.

Menurut Sukar saat mendatangi Polresta Palembang mengatakan, ia masih nekat bercocok tanam di kawasan tersebut lantaran pemerintah belum mengganti rugi lahan yang sudah ditinggalinya selama 34 tahun lalu.

"Saat itu, saya dan Rosihan bergulat, tapi saya dikeroyok Rosihan dan temannya bernama Madi. Setahu saya yang Pol-PP itu cuma Rosihan dan temannya itu preman semua," ujarnya.

Sementara Rosihan, saat itu dirinya sedang mengawasi alat berat yang melakukan pengerjaan pembuatan kanal di lokasi tersebut.

"Saya kena sabetan parangnya Sukar dan beruntung saya bisa menghindar. Karena terus diancam, saya rebut parangya Sukar dan memang saya sekali mengayunkan parang. Saat itu saya hanya membela diri dan tugas saya mengawasi alat berat di lokasi," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved