Gagal Realisasikan Target, Bambang Brodjonegoro Digantikan Sri Mulyani

Karut-marut sektor fiskal sangat jelas terlihat dari tidak tercapainya target penerimaan negara pada 2015

KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati seusai acara diskusi di Jakarta, Sabtu (30/4/2016) 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai, kebijakan fiskal selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo karut-marut.

Hal ini diyakini sebagai salah satu parameter digantinya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

“Fiskal kita selama Pak Bambang karut-marut enggak karuan,” ujar Enny kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Menurut Enny, karut-marut sektor fiskal sangat jelas terlihat dari tidak tercapainya target penerimaan negara pada 2015.

Realisasi pendapatan negara tahun anggaran 2015 tercatat mencapai Rp 1.491,5 triliun atau mencapai 84,7 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang sebesar Rp 1.761,6 triliun.

Selain itu, penyerapan anggaran pada 2015 juga dinilai tidak sesuai harapan.

Kata Enny, belanja pada 2015 negara tidak mampu memberikan stimulus fiskal yang berarti terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, tugas pertama yang harus dilakukan oleh Menkeu baru yakni melakukan konsolidasi pajak,” kata Enny.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved