Surat Khusus Buat Para Guru dari Orangtua, Isinya Sungguh Mengejutkan
Tak ingin guru jadi lemah dalam bertindak mendidik siswa yang bandel, salah seorang wali murid di Kota Bima justru membuat pernyataan
TRIBUNSUMSEL.COM-Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kabar maraknya guru dipolisikan oleh orangtua yang tidak terima anak-anaknya dicubit atau dipukul.
Seperti kejadian yang menimpa seorang guru SMP Swasta di Sidoarjo akhirnya dilaporkan kepada polisi.
Guru tersebut juga diseret ke Pengadilan Negeri Sidoarjo dengan tuduhan “Dugaan Penganiayaan”.
Siswa yang dicubit oleh guru tersebut ternyata adalah anak dari seorang anggota TNI AD.
Orang tua dari siswa itu tak terima karena anaknya dicubit oleh gurunya, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada polisi atas dugaan penganiayaan.
Pada persidangan itu mengungkap bahwa siswa yang berinisial R itu dicubit karena ketahuan nongkrong di tepi sungai pada saat kegiatan shalat berjamaah di mushola sekolah.
Insiden tersebut tentu saja membuat banyak orang marah kepada para siswa dan orangtua yang enteng hukum kepada para guru, yang sejatinya harus dijunjung tinggi dan dihormati karena jasa mulianya mencerdaskan anak bangsa.
Tak ingin guru jadi lemah dalam bertindak mendidik siswa yang bandel, salah seorang wali murid di Kota Bima justru membuat pernyataan bahwa dirinya rela dan ikhlas jika anaknya tak menaati aturan untuk dipukul saja.
Surat tersebut ditanda tangani langsung oleh wali murid dengan nama Asnawai dan ditunjukkan kepada kepala sekolah di Kota Bima tempat anaknya belajar.
"Apabila anak saya bandel dan tidak menurut pada guru maka tegurlah, masih tetap bandel cubitlah. Dan jika masih tetap bandel lagi maka pukulah dengan kayu atau rotan," tulis surat pernyataannya bertanggal 4 Juli 2016 tersebut .
Bahkan wali murid tersebut, menuliskan dalam surat jika anaknya mengadu karena dipukul, maka ia justru akan memarahinya dan membentaknya dengan mengatakan, "Tanpa guru kamu tidak akan mengenal Tuhan!".