Piala Eropa 2016

Langkah Prancis Menuju Juara

Timnas Prancis sempat diragukan para pendukungnya akan sukses di Euro 2016

TRIBUNSUMSEL.COM-Timnas Prancis sempat diragukan para pendukungnya akan sukses di Euro 2016.

Les Bleus kemudian menjawab keraguan itu dengan keberhasilan di lapangan hijau. Kini mereka tinggal selangkah lagi untuk lulus ujian akhir, yakni dengan menjadi juara Euro 2016.

Perjalanan Prancis menuju babak final Euro 2016 ternyata tak semudah yang diduga banyak orang.

Sejumlah pemain penting cedera, ditambah dua skandal yang cukup mengguncang, serta performa yang kurang mantap di awal kejuaraan. Semua itu memang membuat pusing kepala.

Sebagai tuan rumah Euro 2016, Prancis tentu ingin berjaya di rumah sendiri. Artinya mereka harus membentuk tim yang mumpuni dengan pemain-pemain berkualitas.

Salah satunya adalah Nabil Fekir, gelandang serang Olympique Lyonnais yang mempunyai julukan "Messi masa depan".

Sayangnya pada bulan September 2015, Fekir mengalami cedera cruciate ligament, sehingga dia membutuhkan waktu panjang untuk sembuh.

Didier Deschamps, Pelatih Prancis, pun langsung mencoret namanya, karena sulit memastikan Fekir akan siap bermain diEuro 2016.

Ternyata bukan hanya Fekir yang tumbang sebelum lomba dimulai. Kurt Zouma, salah satu pemain bek tengah yang sedang melejit namanya, juga mengalami cedera lutut.

Alhasil, pemain klub Chelsea ini tak bisa bermain di Euro. Kehilangan Zouma disusul dengan kehilangan Mathieu Debuchy, Paul-Georges Ntep, dan Benoit Trémoulinas, Deschamps sempat kelabakan mencari pengganti mereka.

Bahkan, saat pembukaan Euro tinggal beberapa hari lagi, Raphael Varane, Jeremy Mathieu, dan Lassanna Diarra juga cedera parah. Maka Adil Rami, Samuel Umtiti, dan Morgan Schneiderlin yang tak masuk daftar pemain yang diinginkan Deschamps, terpaksa dipanggil.

Masalah pemain yang cedera ini memang besar, namun gaungnya tidak sedahsyat skandal yang melibatkan Karim Benzema dan Mathieu Valbuena.

Bermula dari beredarnya video pribadi Valbuena, saat sedang berintim-intim dengan kekasihnya. Kasus ini menyeret Benzema. Striker andalan Prancis itu dituduh terlibat dalam kasus pemerasan terhadap Valbuena, sehingga dia sempat menjadi tersangka.

Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) khawatir kisruh di luar sepak bola itu akan merembet ke dalam tubuh Les Bleus. Presiden FFF, Noel La Graet, memutuskan Benzema tak boleh memperkuatTimnas Prancis sebelum kasus pidananya selesai.

Hanya saja, begitu Benzema dinyatakan tak bersalah oleh polisi Prancis, FFF tetap tidak mengikutkan Benzema ke dalam skuad Les Bleus. Hal yang sama dilakukan juga untuk Valbuena.

Keputusan ini membuat marah banyak orang di Prancis, karena Benzema striker paling tajam. Apalagi dia baru saja memenangi Liga Champions bersama Real Madrid.

Publik Prancis semakin kecewa saat melihat Deschamps akan menggunakan Olivier Giroud sebagai pengganti Benzema. Padahal performa striker Arsenal itu kalah kinclong dari Benzema.

Alhasil, Giroud menjadi cemoohan masyarakat Prancis setiap kali Les Bleus melakoni laga persahabatan sebelum Euro dimulai.

Belum reda soal skandal Benzema-Valbuena, kabar buruk menimpa skuad berjulukan Ayam Jantan ini lagi. UEFA, sebagai badan sepak bola Eropa, menskors Mamadou Sakho selama 30 hari.

Penyebabnya adalah zat asing dalam darahnya, yang dicurigai sebagai doping. Menurut Sakho, dia tanpa sengaja meminum suplemen pembakar lemak milik istrinya, sehingga kandungannya masuk ke darahnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved