Kurang Ajar, Anak Pukul Orangtuanya Sendiri Bertubi-tubi Karena Ditegur Saat Memukul Istri
Berang karena perbuatannya memukul istri ditegur, seorang pengangguran bertindak kurang ajar menghajar ibu dan ayahnya menggunakan kayu hingga terluk
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Berang karena perbuatannya memukul istri ditegur, seorang pengangguran bertindak kurang ajar menghajar ibu dan ayahnya menggunakan kayu hingga terluka parah.
Dilansir mynewshub, Ketua Polisi Daerah Kota Setar, Malaysia, Asisten Komisioner Mohd Rozi Jidin, mengatakan tersangka yang berusia 33 tahun memukul kedua korban karena mencoba mencegahnya memukul istrinya.
Ini akibat masalah rumah tangga mereka di Kampung Teluk Jamat, Pokok Sena jam 9 malam kemarin, Rabu (1/6).
Tersangka yang tinggal bersama orangtuanya itu memukul ibunya sebelum sang ibu yang berusia 60 tahun mencoba menghalanginya.
"Tidak puas hati dengan tindakan itu, tersangka mengambil kayu panjang lalu memukul ibunya bertubi-tubi."
Ini menyebabkan cedera parah di wajah dan tubuh sebelum ayahnya memarahinya dan mencoba melawan.
Tersangka ditahan di sekitar desa tersebut sekitar pukul 12.15 siang kemarin dan pemeriksaan polisi menemukan kayu yang digunakan untuk memukul korban.
"Investigasi lebih lanjut juga menemukan tersangka positif memakai sabu dan kini ditahan sebelum perintah penahanan diperoleh," katanya.
Pergoki Ibunya Selingkuh, Anak Pukul Ibu dengan Helm
Jengkel lantaran memergoki ibunya selingkuh, Devi (18), warga Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, mengamuk dan memukul ibunya dengan helm, di depan SMPN 3, Jl Bahagia, Pamekasan, Sabtu (25/10/2014), sekitar pukul 10.15.
Akibat kejadian, warga sekitar berhamburan dan menonton pertengkaran antara ibu dan anak kandungnya. Sementra pria selingkuhannya, yang mengendarai mobil Izusu Panther warna biru daun plat nomor W XXX, kabur setelah terkena umpatan dan caci makian anak dari wanita selingkuhannya.
Menurut sumber di lokasi kejadian, sebelum peristiwa pertengkaran Devi yang mengendarai sepeda motor Honda Beat turun di pinggir jalan, mencari keberadaan MS (40), ibunya, di warung bebek di Jl Bahagia. Namun ibu tidak ada, tidak jelas ke mana.
Selang tidak berapa lama, sebuah mobil Izusu Panther berhenti di depan warung bebek. Dari pintu mobil jok depan, ibunya ke luar hendak masuk ke warung bebek. Ia tidak mengetahui, jika saat itu anak kedua dari dua bersaurada itu menunggu di warung dengan muka masam.
Saat itu Devi berlari ke arah ibunya dan mencaci maki ibunya yang berselingkuh dengan pria lain.
“Tadi pagi ibu pamitnya beli bakso, tapi saya susul ke tukang bakso ibu tidak ada. Beberapa kali ponsel ibu dihubungi dimatikan, ternyata ibu lagi pergi bermesraan dengan lelaki lain. Apakah ibu tidak malu, sudah punya anak dua masih berselingkuh dengan suami orang,” teriak Devi.
Kemudian ibunya berusaha meredakan emosi anaknya dan mengatakan, ia hanya kebetulan bertemu pria itu di pinggir jalan dan minta antar.
“Sudahlah jangan ramai dan marah-marah. Malu banyak orang,” ujar ibunya sambil mendekap tubuh Devi.
Kemudian, peria yang dituding selingkuhannnya mengenakan sarung dan kopiah hitam ke luar mendekati Devi. Namun Devi kembali berontak sambil misuh mencaci maki pria selingkuhan ibunya.
“Kamu juga brengsek. Mengganggu istri orang, akan saya laporkan ke polisi,” kata Devi sambil menudingkan telunjuknya ke arah pria itu.
Karena emosi Devi kia memuncak, ibunya kembali meminta Devi diam. Namun tiba-tiba Devi mengambil helm dan dipukulkan ke tubuh ibunya hingga kaca helmnya pecah.
“Ibu tidak kasihan bapak, masih suka lelaki lain,” bentak Devi.
Melihat situasi makin memanas, sejumlah warga mendekat dan melerai pertengkaran ibu dan anak. Sementera pria itu masuk mobil dan pergi meninggalkan mereka.
Selang tidak berapa lama, seorang pria datang mengendarai sepeda motor. Pria yang belakangan ternyata suaminya datang untuk menjemput MS.
“Pria yang datang menjemput tadi suami kedua. Sedang dengan suami yang pertama sudah lama bercerai, malah sekarang masih berselingkuh dengan pria lain,” ujar salah salah seorang warga sekitar.